CAST : Mark Lee, Zhao Lusi
Plot : just two siblings in love but . . . .
name :
WAIT , ini Family Indonesia Amerika ya . . .:) todak ada kaitan dengan agama plis !
kusengajakan pakai nama ngembarin artis ya , minjem doang bukan berarti artisnya mewa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
apa benar ada kemungkinan mimpi seindah ini ?
bangun Mark , sadarkan dirimu !
Mataku terjaga seketika ,dan memandang sekeliling. Kepalaku terasa sangat berat. Apa yang terjadi ? semalam aku hanya minum satu . . . dua . . . astaga , apa aku mabuk ?
benar, aku mabuk .
kalau begitu . . . Malva ?
itu . . . jangan katakan itu bukan mimpi ?
damn ! apa yang sudah kau lakukan Mark ?
kau membuat kesalahan besar !
MALVA POV
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" morning oppa, kau sudah bangun ? " , sapaku mencoba untuk terdengar dan terlihat sebiasa mungkin. Aku hanya tidak ingin kami canggung.
" aku membuatkan air madu , minumlah, itu bisa mengurangi pengar nya " , ucapku yang langsung dibalas anggukan pria yang baru saja keluar dari kamar itu.
" sudah merasa lebih baik ? " , tanyaku menuyusul Oppa yang pergi ke dapur, dan mencoba mengamati perubahan ekspresinya.
Apa dia ingat yang terjadi semalam ?
Aku tahu dia terlihat cukup kikuk, dia pasti mengingatnya! kalau begitu sepertinya kita perlu membicarakan ini.
" semalam kau sangat mabuk saat aku kembali dan . . ." , belum sempat kuakhiri kalimatku, pria itu sudah meletakan gelasnya dengan suara yang cukup keras.
" semalam , adalah kesalahan , aku mabuk, aku . . . aku tidak ingin membahas hal yang tak ingin kuingat, aku harus pergi ke kantor " , ucapnya meninggalkan aku yang masih mematung begitu saja.
kesalahan ? hal yang tak ingin kuingat ?
kalau itu kesalahan, bukan kah seharusnya dia perlu minta maaf ?
