Part 11 🦋 Sick

1.9K 253 17
                                    

Pagi menjelang siang, Barra keluar dari kamar dengan tas di punggungnya, di sambut hangat oleh Kiara dan Gabriel yang tengah duduk santai di ruang tamu.

"Loh? Ternyata kamu di sini nak?"

"Iya mom, semalem Barra ke sini, terus di suruh nginep sama Nara."

"Nara masih tidur ya?"

"Iya kayaknya."

"Mau pulang?"

"Iya mom."

"mandi dulu gih, terus sarapan," ujar Kiara.

"Makasi mom, tapi Barra mau langsung pulang aja, soalnya nanti mau langsung ke kampus, takutnya telat."

"Oh gitu, mau mommy bangunin Nara?"

"Ngga usah mom, biarin dia tidur, kasian semalem dia tidur malem banget."

"Oh yaudah, hati hati ya."

"Iya mom."

"Kamu lagi ada masalah apa sama Nara?" tanya Gabriel, Gabriel memang paling peka dengan hubungan anak anaknya, sedikit masalah yang menghinggapi hubungan mereka membuat Gabriel sedikit curiga, terlihat dari raut wajah dan karakternya. Gabriel lulusan dari psychology.

"Ngga ada kok dad, kita baik baik aja." Bara menutupi permasalahannya dengan Nara.

"Nga m"

"Iya dad.... Kalau gitu Barra pamit ya, Assalamu'alaikum." Lebih baik Barra segera pulang sebelum Gabriel dan Kiara menanyakan lebih banyak lagi tentang hubungannya.

"Wa'alaikum salam."

🦋

Barra langsung ke kampusnya, sebenarnya Barra tidak ada mata kuliah beberapa hari ini, karena dia mengundurkan diri dari kampus ini dan memilih untuk pindah ke kampus lain, dia mengurus perpindahannya jauh sebelum dia tau jika Nara ternyata mengagumi pria lain selain dirinya.

Hari ini Barra hanya akan menyelesaikan surat perpindahannya yang begitu rumit.

Setelah ini Barra akan mengistirahatkan dirinya di rumah orang tuanya. Menangkan hati dan fikiran, dan dia akan berusaha untuk menyembunyikan permasalahan ini serapat mungkin.

Jika dia bisa.

🦋

Ceklek..
Jovanka masuk ke kamar Barra tanpa permisi, terlihat Barra yang sedang duduk menghadap jendela kaca yang berukuran besar.

"Bar, kemarin Nara cerita sama gue." Kata Jovanka.

Barra menoleh kebelakang untuk melihat Jovanka, Barra tau ke mana arah pembicaraan Jovanka, "Kak, jangan bongkar ini semua ya, biar lo aja yang tau, gue ngga mau nama Nara jadi jelek di mata temen temen gue, apalagi mamah papah."

Jovanka duduk di tepi kasur Barra, "hubungan lo selesai?" tanya Jovanka.

"Gue susah dapetin dia kak, ngga mungkin gue lepasin dia semudah itu."

"Dia buat kesalahan."

"Semua orang akan buat kesalahan, dan kita sebagai orang yang terlibat dalam permasalahan itu, masih berhak memaafkan atau meminta maaf, dia lakuin kaya gitu mungkin ada kekurangan dari gue." Barra begitu bijak, dia selalu berfikir untuk kedepannya, dia akan berusaha untuk terus bersama Nara, menurutnya sangatlah susah untuk mendapatkan Nara, apalagi sampai merubah sikap dingin gadis itu, sanat bahkan awal pendekatannya dengan gadis itu, perjuangan Barra mendapatkan semua gadisnya sampai harus terkena tusukan pisau di bagian perutnya dari Zyco as Jordan, masih di beri nafas pun Barra bersyukur, apalagi sampai di beri kesehatan sampai sekarang.

Is He Mine? '2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang