Part 34

1.1K 129 17
                                    

Pagi menjelang siang, Nara harus buru buru pergi mencari kado untuk Gareta yang hari ini akan berulang tahun.

"Ray, ayo temenin gue"

"kemana?" tanya Raya

"nyari kado buat tante Gareta"

"bukannya semalem kakak pergi sama ka Barra ya? kenapa ngga sekalian aja?" tanya Raya.

"ngga kepikiran sumpah, padahal udah jelas banget ngobrolin tentang itu, tapi gue ngga ada kepikiran sedikitpun buat beli kado juga buat tante Gareta."

"yaudah deh ayok, mommy juga di undang kan kan?" tanya Raya.

"iya mungkin, kan temennya" ujar Nara.

🦋🦋🦋

"menurut lo gue bagusnya ngado apa?"

"yang kepake aja" ujar Raya.

"jam aja deh, yang ada di otak gue cuma itu" ujar Nara.

"terserah kakak" jawab Raya.

akhirnya Nara langsung buru buru untuk memilih jam yang bisa dibilang berharga itu.

"jam berapa sekarang Ray?" tanya Nara.

"jam 8,kenapa?ka Barra mau jemput ya?"

"ngga, nanti jam satu jemputnya"

"mulai acaranya jam berapa?"

"agak sorean gitu"

"lah terus kenapa lo buru buru amat kak"

"biar prepare gue perfect"

"cih"

"bagus ini atau ini?" Nara menunjukkan dua jam berwarna silver dan rose.

"modelnya si bagusan yang silver, tapi warnanya bagus yang pink rose"

"baiklah" Nara langsung menanyakan warna dan model yang menurut Raya bagus kepada Pramuniaganya

"mba, model yang ini ada yang warnanya rose ngga?" tanya Nara.

"oh ada kak, sebentar ya"

Nara menghela nafas lega, akhirnya ia mendapatkan kado yang pas untuk Gareta.

"ini kak" Pramuniaga tersebut memberikan box jam berwarna hitam dengan tutup transparan yang menampilkan jam yang sangat cantik.

"berapa?" tanya Nara.

"9 juta kak"

"ok deh, saya ambil yang ini"

"saya urus pembayarannya dulu"

"kak, disini ada dompet kecil ngga ya?" ujar Raya bertanya kepada Nara

"ada mungkin, coba aja cari"

Raya mencoba untuk berjalan mencari dompet kecil yang dia maksud.

"ada ternyata" gumamnya.

Raya langsung memilih dompet bermerek tersebut.

Is He Mine? '2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang