Bab 30 🦋 Kekesalan Zalen

1.9K 238 35
                                    

Setelah pertemuan dua keluarga, Barra langsung pulang dengan Veral, jam yang sudah menunjukkan pukul 23:11 membuat dirinya merasakan lelah.

Veral sudah tertidur di kursi mobil sambung dirinya, dengan suara dengkuran yang cukup nyaring.

"Ral, brisik ah," Barra mengguncangkan lengan Veral.

"Hah? Apaan, gue diem," ujarnya dengan mata yang sangat merah karena ngantuk.

"Lo ngorok ral."

"Yaudah lah ngga papa." Veral kembali memejamkan matanya.

🦋

"Bangun, udah nyampe," ujar Barra. Veral pun terbangun, mereka berdua langsung ke luar dari mobil dan masuk ke dalam rumah.

"Wuiii enak yaa habis makan gratis," celetuk Zalen. Barra dan Veral tidak memperdulikannya, mereka berjalan ke kamar masing masing.

"Ada suara Barra, dia udah pulang?" tanya Daren yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Hooh," jawab Zalen.

"Mba, mba ngga cape di ajak gosip terus sama Zalen?" tanya Daren melihat mba Vivi yang hanya mantau dengan obrolan sekilas Daren dengan Zalen.

"Nggak den, asik malah, hobi mba kan ngegosip."

"Dasar Zalen membawa orang dalam kesesatan."

"Kebahagiaan lah, orang mba Vivi bahagia gue ajak gosip," ujarnya.

"Udah berapa jam kalian ngegosip?" tanya Daren ikut duduk di samping mba Vivi.

"Baru sebentar, tiga jam lah kira kira," jawab Zalen.

"Salah den, empat jam-an" ujar mba Vivi.

"Oh iya lupa."

"Gillak ya, empat jam non stop ngga capek?" Daren tak habis fikir dengan dua manusia di hadapannya.

"Nggak, kalau belajar baru gue capek,"

"Ya itu mah gue juga gitu," timpal Daren.

"Den, lanjutin ceritanya," ujar mba Vivi.

"Oh iya, gara gara Daren si, ganggu terus." celetuk Zalen.

"Cerita apaan?" tanya Daren.

"Cerita temen kuliahnya Nara," bisik Zalen.

"Ada apa nyebut cewek gue," Barra keluar dari kamar.

"Lagi ngegibah temen kuliahnya Nara," ujar Zalen jujur.

"Shani maksud lo?" tanya Barra.

"Tul." Zalen mengacungkan jempolnya.

"Ikut deh, bosen gue." Kini Barra duduk bersama dengan Daren, Zalen, dan mba Vivi di lantai dengan tangan yang bertumpu di meja ruang tamu.

"Ok gue lanjut," ujar Zalen kembali serius.

"Nah jadi, gue kan ajak dia jalan, terus di jalan gue ketemu temen SMA, anjir dia malu maluin gue co,"

Is He Mine? '2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang