Part 22 🦋 Cepat Sembuh Sayang

2.2K 259 22
                                    

Barra langsung menanyakan nomor kamar Nara, setelah mengetahuinya, Barra langsung menuju ke kamar yang sudah di tunjukkan.

Ceklek..
Menampilkan Nara yang sedang tertidur sendirian tanpa ada yang menemani.

Suster datang dengan membawa sarapan untuk Nara.

"Sus, dia disini sendirian?"

"Tadi ada orang tuanya, tapi mereka udah pulang, dan katanya nanti ART mereka ke sini buat nemenin."

"Oh gitu, makasi sus."

"Ini mas buat sarapan pasien ya."

"Terimakasih"

Barra menunggu Nara sambil duduk di samping gadis itu, memandang wajah pucat nya yang tetap terlihat cantik.

Tangan Barra terangkat mengusap kepala Nara, "cepet sehat ya sayang," gumam Nara.

Nara merasakan sentuhan halus di kepalanya, gadis itu langsung terbangun.

Barra langsung manarik tangannya.

"Ba_Barra?" Nara kaget melihat Barra yang sudah berada di hadapannya.

"Ngapain?" tanya Nara masih belum percaya.

"Kamu jengukin aku? Tau dari mana aku di sini? Jangan marah ya, Maafin aku, kamu pasti mau marah marah lagi ya sama aku? Bar-...

"Kenapa bisa sampai di rawat?" tanya Barra dengan ekspresi dingin. Nara terdiam, jika dia mengatakan sejujurnya, sudah pasti Barra akan memarahinya karena tidak pernah nurut dengan apa yang Barra katakan tentang kesehatannya.

"Kenapa diem?" tanya Barra.

"Aku ngga papa."

"Kamu ngga makan nasi sama sekali kemarin?" tanya Barra, Nara pun mengangguk dengan sedikit ketakutan.

"Aku udah nyuruh makan ngga kamu turutin?" tanya Barra, pria itu tidak peduli jika Nara harus ketakutan melihatnya.

"Iya, aku lupa," Jawab Nara, Nara tidak berani menatap Barra, gadis itu memandang langit langit ruangannya.

"Kenapa masuk rumah sakit?"

"Lambung aku kumat."

"Aku udah berkali kali ngasih tau kamu Nara, jangan terlalu banyak makan pedes, kalau kaya gini, siapa yang sakit?kamu.ngga kasian sama kesehatan kamu?" omel Barra, Nara diam sambil memainkan jarinya.

"Aku marah kaya gini bukan karena aku ngga kasian sama kamu yang lagi sakit, tapi justru aku kasian sama kamu, aku khawatir, kamu orang yg di khawatirin malah terus terusan bikin bahaya."

"Iya aku salah, maaf." Nara cemberut seperti anak kecil.

"Kenapa ngabarinnya Shani? Bukan aku?"

"Kan kamu yang minta, katanya kalau aku sakit perut jangan ngadu ke kamu." ujarnya.

"Ngga sampai ke rumah sakit juga, kesehatan kamu lebih penting buat, jangan bikin aku panik terus bisa ngga si."

"Jangan marah ih, masa ada orang sakit marah marah," ujar Nara, gadis itu ketakutan melihat Barra memarahi dirinya.

"Stop makan pedes, liat? Kalau udah sampai di rumah sakit gini, apa enak?" Nara menggeleng.

"Makannya nurut dong ra kalau di bilangin."

"Iya Barra, maaf, aku selalu bikin kamu khawatir."

"Assalamu'alaikum."

Nara dan Barra reflek menoleh ke arah pintu, bi sumi datang dengan membawa pakaian Nara.

Is He Mine? '2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang