Part 18 🦋 For You

2.2K 257 59
                                    

"Diem, tuh banyak yang ngeliatin kita, ngga malu?" tanya Nara sambil menunjuk sekitar.

Barra mengedarkan pandangannya, dan betapa kagetanya saat semua mata tertuju kepada merek berdua.

Kerabat terdekat mereka hadir mengelilingi Nara dan Barra sambil membawa balon bertulisan Happy Anniversary.

"Happy Anniversary sayang," ujar Nara, Barra tidak menyangka jika semua itu adalah rencana dari kekasihnya.

"Ini rencana kamu?" tanya Barra dengan senyum yang sangat bahagia, Nara mengangguk, gadis itu langsung memeluk Barra dengan penuh kasih sayang, "Happy Anniversary yang ke tiga tahun, maaf karena hampir satu bulan aku udah buat hubungan kita hampir usai, tapi beneran deh, itu semua ide dari Alvian." ujar Nara sambil memeluk Barra.

Barra melepas pelukan Nara, "Alvian?" tanya Barra dengan raut bingung.

"Dia-...

"Dia cucunya kakak nenek aku yang udah lama tinggal di luar negri, kebetulan dia ada di sini, terus aku cerita cerita sama dia kalau aku sebentar lagi anniv sama kamu, terus dia ngasih saran itu," Nara tersenyuma, akhirnya rencana yang begitu panjang berhasil.

"Jago ekting yaa ternyata, dasar." ujar Barra mencubit gemas pipi Nara.

"Hallo bro, sorry ya, bukan bermaksud gue rusak hubungan lo sama adik sepupu gue," ujar Alvian datang menghampiri Barra.

"Santai aja bang, thanks ya udah ikut ngerayain,"

"Iya sama sama, perjuangan lo keren, tetep mempertahankan satu gadis walupun lo tau dia salah." ujar Alvian, Barra hanya terkekeh.

"Eh bentar." Barra teringat sesuatu jika dia sedang menunggu mamahnya.

"Eits," Nara langsung mencekal lengan Barra, "mamah kamu ya? Itu mamah kamu." Nara menunjuk Gareta yang tengah memandang anaknya dengan senyum yang lebar.

"Loh? Ada papah juga?" Barra kebingungan.

"Mereka masuk rencana aku," ujar Nara.

Barra tak habis fikir, semulus ini rencana yang Alvian dan Nara fikirkan.

"Congrast bro, kapan bersatunya nih? Lama amat." celetuk Veral.

"Tau nih, nanti beneran di ambil orang nangis lo" ujar Daren.

Nara dan Barra hanya tertawa.

Yang hadir di acara hari ini adalah keluarga Barra, Nara, Daren, Zalen, Veral dan Shani.

Sebenarnya, mereka sudah tau rencana ini dari awal, mereka juga berpura pura jika mereka tidak tau dengan permasalahan Barra dan Nara.

"Naraaaa, kapan makannya? Gue laper." celetuk Shani yang langsung dapat tatapan dari yang lainnya.

"Sekarang boleh kok, silahkan," ujar Nara.

"Wah, kayaknya itu jodoh gue deh," ujar Zalen.

"Mungkin, sama sama urat malunya udah putus len." ujar Daren.

Semua tamu undangan Nara persiapkan untuk menikmati hidangan yang sudah di siapkan.

"Duduk di situ yuk," Nara menunjuk sebuah ayunan yang di hias dengan kain kain putih dan di selipkan beberapa bunga.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Is He Mine? '2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang