بسم الله الرحمن الرحيم
~Happy Reading~
🦋🦋🦋
"Ibu mau yang ini apa yang ini?" tanyanya sambil memperlihatkan 2 buah mentega dengan merek yang berbeda.
"Yang itu aja" tunjuknya ke sebelah kanan.
"Terus apa lagi bu?"
"Hmm bentar ibu liat dulu daftarnya" jawab Nia sebari melihat kembali daftar barang yang tadi sempat ia tulis.
"Tinggal brown sugar, coklat bubuk, gula pasir, sama telur." Ucapnya
"Ya udah Ibu ambil telurnya aja. Aku ambil brown sugar, coklat bubuk sama gula pasir. Nanti kalo udah ketemu semuanya, Fiya samperin ibu lagi"
"Ngak papa nak"
"Ngak papa dong" jawabnya sambil tersenyum
"Yaudah ibu kesana dulu yaa" ucap Nia sambil menunjuk kearah tempat sayuran.
"Siapp"
Melihat kepergian ibunya ia segera berjalan kearah deretan gula pasir. Mengambil 1 buah gula pasir dengan ukuran sedang, dan tidak lupa mengambil brown sugar nya yang bersebelahan dengan gula pasir. Berarti ia tinggal mencari coklat bubuknya.
Melangkahkan kembali kakinya, Fiya menemukan deretan percoklatan. Melihat barang yang ia cari ada di bagian atas, Fiya segera mengambilnya.
"Ya Allah kenapa harus disimpan di atas sih, kan tangan aku gak sampe" ucapnya dengan lesu. Ia sudah beberapa kali mengambil barang itu tapi tanganya tidak sampai.
Mencoba kembali dengan kaki yang berjinjit, tiba tiba ada sebuah tangan kekar dibelakang nya mengambil barang itu. Menoleh kebelakang Fiya terkejut melihat siapa yang ada didepannya.
"Ehh" ucapnya terkejut, Fiya segera mundur kebelakang.
Menyadari perilakunya yang tidak sengaja menatap pemuda itu, Fiya buru buru menunduk.
"Kamu mau ambil barang yang ini?" Tanya pemuda didepannya.
Fiya mendongkap melihat barang yang ada di tangan pemuda itu. Sebari mengangguk Fiya perlahan mengambil barang itu.
"Terimakasih Alfa" ucap nya dengan tulus.
Ya pemuda itu adalah Alfarizi. Tadi ia sedang mencari barang yang ummanya minta, tapi penglihatan nya tidak sengaja melihat seorang gadis yang sedang kesusahan mengambil sesuatu. Dari penampilan nya ia seperti mengenali gadis itu. Melihat gadis itu yang kesusahan Alfa segera menghampirinya.
"Sama sama. Lain kali jangan seperti itu, nanti kamu bisa terjatuh" beritahunya
Fiya mengangguk dan tersenyum. Melihat kearah keranjang yang dipegang pemuda itu pasti ia juga sedang berbelanja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Takdir-Nya (On Going)
SpiritualSetiap temu dan kehilangan merupakan sebuah takdir. Mereka yang ada bersama-mu hari ini, mungkin tidak akan terus menetap sampai akhir. Dan mereka yang belum pernah terlintas kehadirannya, mungkin akan menjadi orang yang temani pijakamu dihari esok...