بسم الله الرحمن الرحيم
~Happy Reading~
"Ujian adalah bentuk kasih sayang terindah dari sang pencipta untuk hambanya. Ketika seseorang telah ikhlas menerima takdirnya, maka kebahagiaan pasti akan didapatkannya. Meski harus dengan air mata yang berjatuhan."
Author
"Assalamualaikum" salamnya memasuki rumah
Fiya menyimpan sepatunya terlebih dahulu. Sepi, mungkin ibunya sedang berada di dapur pikirnya.
Ketika hendak melangkah ke arah dapur, matanya tidak sengaja melihat pintu kamar ibunya yang terbuka.
"Bu.." panggil Fiya mengintip ke arah dalam. Mendengar suara gemercik air di dalam, pasti ibunya sedang berada di kamar mandi.
"Ibu pasti lagi mandi" monolognya
Ketika ingin menutup pintu kamar ibunya, tiba tiba matanya tidak sengaja melihat ke arah gundukan rambut dekat meja rias.
Keningnya berkerut, apa mungkin rambut ibunya rontok? Tapi masa iya sebanyak itu. Mungkin efek dari sampo yang tidak cocok kali, jadi rontok, ucapnya sendiri.
Tidak ingin berpikiran buruk, Fiya kembali menutup pintu kamar ibunya "Aku bersih bersih dulu deh"
Ketika hendak berbalik, tiba tiba seseorang didepannya muncul "Astaghfirullah!" Ia langsung memegang dadanya
"Ya Allah de.." ia kaget ketika melihat adiknya yang memelototkan matanya didepa dirinya
Habib menyengir "Hehe, maaf teh. Lagian teteh ngapain di depan kamar ibu!"
Menghiraukan ucapan terakhir adiknya, ia balik bertanya pada sang adik "Tumben mau mandi jam segini?" biasanya adiknya ini akan mandi menjelang adzan magrib. Meskipun ibunya sudah mengingatkan, dan melarangnya, tapi tetap saja tidak ia dengar.
"Gerah teh abis main bola"
Melihat baju dan rambut adiknya yang sedikit basah, Fiya baru menyadarinya.
"Jangan dulu di mandiin, tunggu keringet nya kering"
"Kenapa?"
"Bisi masuk angin" ucap Fiya langsung
Awalnya, Fiya akan menjelaskan kenapa tidak boleh langsung mandi setelah berolahraga. Tapi adiknya itu pasti kurang mengerti, dan jika begitu, ia akan terus bertanya seperti sahabatnya yang sangat kepo. Bukannya tidak mau berbagi ilmu, hanya saja sekarang dirinya lelah untuk berbicara banyak.
"Ouh.. ya udah aku mau nntn dulu kalo gitu"
Fiya langsung menarik ujung baju adiknya "apa lagi?" Tanya adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Takdir-Nya (On Going)
SpiritüelSetiap temu dan kehilangan merupakan sebuah takdir. Mereka yang ada bersama-mu hari ini, mungkin tidak akan terus menetap sampai akhir. Dan mereka yang belum pernah terlintas kehadirannya, mungkin akan menjadi orang yang temani pijakamu dihari esok...