32. Kebenaran

92 4 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم


~Happy Reading~


~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak ada yang menginginkan jadi sakit. Tapi dalam Islam, seperti kita tahu, ada banyak hal yang tersembunyi di balik kondisi itu.

Kalau kita tahu sebenarnya tak ada alasan untuk sedih dan mengeluh saat kita sakit, karena sebenarnya itu adalah kasih sayang Allah pada kita.

Kita mengeluh saat sakit karena kita tak tahu rahasianya. Sakit, dalam bentuknya yang lain, itu harus di syukuri karena itu adalah bukti bahwa Allah sangat menyayangi hambanya.

Adapun hal itu, kita tetap harus berhusdzon. Barangkali ujian yang Allah berikan kepada kita berupa di datangkannya penyakit pada tubuh kita, tidak lain adalah untuk mengugurkan dosa kita.

"Kanker payudara yang ibu derita sudah memasuki stadium 3. Dan ini merupakan kondisi ketika sel kanker di payudara sudah menyebar hingga ke kelenjar getah bening yang berada di sekitar ketiak."

"Kondisi ini sangat berbahaya untuk ibu, dan benjolan sudah lebih dari 5 centimeter (cm)."

"Saya sarankan untuk segera operasi. Karena operasi Lumpectomy atau Mastecromy ini untuk mengangkat tumor dan jaringan yang sudah menyebar di sekita payudarannya."

"Karena dengan terapi hormon saja tidak cukup untuk mematikan tumor di sekitar payudara ibu."

Ungkapan dari sang dokter masih terekam jelas di kepalannya. Ia pikir dengan berobat jalan penyakitnya akan membaik, tapi setelah di cek kembali, ternyata penyakitnya itu jadi semakin parah. Malahan dari stadium 2 menjadi stadium 3.

Benjolan yang semula ada 2, kini bertambah menjadi 3. Dan yang paling parah di bagian payudaranya, ukurannya juga semakin membesar.

Ia bisa saja untuk melakukan operasi itu, tapi uang tabungannya pasti akan habis. Di tambah putrinya akan segera lulus dan harus melanjutkan pendidikannya.

Karena tidak fokus, ia sampai menabrak seseorang didepannya.

"Astaghfirullah, maaf mas"

"Mba Nia?"

Mendengar namannya di panggil ia langsung mendongkak. Bertapa terkejutnya ia ketika melihat siapa yang di tabraknya barusan.

"Zhahir.."

Laki laki itu tersenyum, raut bahagia terpancar di wajahnya. Ia tidak menyangka bisa bertemu orang yang mempertemukannya dulu dengan istrinya. Lebih tepatnya sahabat dari istrinya

"MaaSyaaAllah Mba apa kabar?" Tanyanya

Nia juga tidak menyangka akan bertemu dengan suami sahabatnya "Alhamdulillah baik"

Jalan Takdir-Nya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang