40. Strong for great women

82 7 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

~Happy Reading~

Ternyata benar. Jika diri  sudah ikhlas dengan ketetapan yang Allah berikan, maka ketenangan lah yang di dapat. Dan rasanya begitu menakjubkan, bahkan kou akan menganggap ujian ya Allah berikan itu sebagai tanda kasih sayangnya

Kayla Asmatunazwa

Memang dunia ini adalah medan ujian, kehidupan ini adalah medan perjuangan,Allah Ta’ala Berfirman (yang artinya), “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memang dunia ini adalah medan ujian, kehidupan ini adalah medan perjuangan,
Allah Ta’ala Berfirman (yang artinya), “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya” (QS. Huud : 7).

Jikalau orang kafir juga tidak selamat dari ujian kehidupan, maka bagaimana dengan seorang yang beriman kepada Allah? Pasti akan menghadapi ujian juga.

Bahkan semakin tinggi iman seseorang, maka semakin banyak ujian yang akan ia hadapi. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Orang yang paling berat ujiannya adalah para Nabi. Seseorang diuji berdasarkan agamanya, jika agamanya lemah maka ia diuji berdasarkan agamanya. Dan ujian senantiasa menimpa seorang hamba hingga  meninggalkan sang hamba berjalan di atas bumi tanpa ada sebuah dosapun”

Ujian yang menimpa dirinya ini belum seberapa dibanding dengan mereka yang ujiannya lebih berat. Dirinya beberapa kali menghela nafas pelan. Setelah merenungi apa yang menimpanya kemarin. Kayla mengerti, Allah uji dirinya melalui seorang yang datang dalam keluarganya.Yang tidak lain adalah untuk meningkatkan derajatnya.

Lelah? Mungkin iya, siapapun yang diberikan ujian atau masalah dalam hidupnya pasti sering mengeluh. Mengadu, tentu! Ia berpikir mengapa harus ia yang menjalankan takdir yang luar biasa itu. Tapi harus diingat! Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya.

Sekarang dirinya sedang berada dikamar milik kakak sepupu nya, yaitu teh Aza putri sulung umi Fahira. Setelah mengantarkan dirinya kepesantren kemarin malam, ayahnya langsung pergi kembali ntah kemana.

Waktu menunjukan pukul 08.24 wib, kayla belum beranjak sama sekali dari tempat sholat subuhnya tadi. Mukenannya pun masih melekat pada tubuhnya. Kebetulan hari ini ia tidak masuk sekolah, ia juga sudah meminta izin kepada umi untuk tidak masuk.

Di letakan kepalanya pada sisi ranjang. Mata yang selalu memancarkan keceriaan itupun sedikit bengkak karena menangis semalaman.

"Bunda Kay rindu.." ucapnya pelan, sampai tidak terdengar, matanya mulai berkaca-kaca lagi, ia sangat rindu dengan ibunya.

"Jangan berlarut larut dalam kesedihan, karena Allah sudah katakan 2 kali dalam Al-Qur'an. kalo bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan"

Kayla mendongkak "Umi.." panggilnya sebari menatap wanita di depannya, kapan uminya masuk? Kenapa ia tidak menyadarinya. Segera di hapus air mata yang akan menetes itu.

Jalan Takdir-Nya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang