20. menggantikan mengajar

95 10 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

~Happy Reading~

وعن ابن مسْعُودٍ أنَّ رسُول اللَّهِ ﷺ قَالَ: أَوْلى النَّاسِ بِي يوْمَ الْقِيامةِ أَكْثَرُهُم عَليَّ صَلاَةً رواه الترمذي
"Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku."

(HR Tirmidzi)

🦋🦋🦋

Sudah tau dirinya jarang berbelanja, Ini malah di suruh membeli sesuatu oleh kakaknya, yang lebih parahnya ia di suruh beli hal yang sakral untuk tidak ia sentuh. Apalagi kalo bukan kebutuhan seorang perempuan yang sedang datang bulan.

Yaps!..

Pembalut, Arkan disuruh membeli barang itu oleh kakaknya, mana bisa ia melakukan hal itu.

"Tau aja mana yang ganteng." gumamnya pelan

Menghiraukan tatapan mereka, Arkan kembali melangkah.

"Sebelah mana dah! bikin gue malu aja!"

Sudah dua kali bulak balik ia belum menemukan barang yang kakaknya minta. Dan bodohnya ia tidak mau bertanya, padahal sedari tadi ada mba mba pegawai yang sedang memperhatikan nya.

"Maaf kak, ada yang bisa saja bantu?" Tuh kan, pasti mba mba, baru saja dipikirkan.

Arkan menghela nafas, pasti mba mbanya gereget yang melihat dirinya bulak balik gak jelas. Ahh apa iya dirinya harus bertanya?.

"Masa bodo dah gue tanya aja" ucapnya dalam hati

Merdehem sebentar ia mulai memberanikan diri untuk bertanya.

"Pembalut sebelah mana mba?" Tanya nya dengan so cool

"Ahh apa mas?"

"Mba nya budeg apa gimana." Ucapnya dalam hati

"Hmm__ berbalut mba" ulangnya

"Ouh pembalut mas, kalo itu ada di lantai atas. Masnya mau saya antar?"

"Gak usah!" Sahut Arkan dengan cepat, bakal tambah malu kalo konsepnya gitu.

"Maksudnya biar saya sendiri aja mba. Makasih ya" setelah mengucap itu Arkan langsung pergi meninggalkan mba mbanya.

"Huh kalo dari tadi gue nanyain, gak bakal gue ada disini sapa setengah jam"

Dari kejauhan Arkan bisa melihat deretan barang barang perempuan itu.

Ia menghela nafas kembali ketika melihat banyaknya pembalut dengan merek yang berbeda dan ukuran yang berbeda pula.

"Gue lupa lagi merek nya apa. Akhh!" Ucapnya sebari meninju angin lalu didepannya.

Sudah mah cape bulak balik, sekarang pusing karena lupa mereknya apa. Kenapa perempuan seribet ini sih.

"Gue cuma Inget yang ada sayap nya!"

"Lo bisa Ar" ucap Arkan menyemangati dirinya.

"Nah, yang ini kali ya? Tapi ko kayak pendek. Apa yang ini?"

"Ahh bodo gue bawa tiga tiganya"

Ketika ingin berbalik, matanya tidak sengaja melihat seorang perempuan yang sedang kesusahan mengambil barang yang sama dengan dirinya.

Arkan mengernyit "Gue kaya kenal tuh seragam?"

Arkan mencoba mendekati perempuan itu,

"Kayla!"

Jalan Takdir-Nya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang