بسم الله الرحمن الرحيم
~Happy Reading~
🦋🦋🦋
Tidak perlu mencari ketenangan di tempat yang jauh, cukup duduk dirumah Allah saja sudah sangat memberikan ketenangan. Apalagi di tambah dengan membacakan lantunan lantunan kalam Allah yang sangat indah.
Setelah selesai melaksanakan 4 rakaat sholat Dhuha dan murojaah, kini pemuda itu sedang memakai sepatunya untuk kembali ke kelas. Karena memang jam pelajaran sesudah istirahat kosong, jadi ia sedikit berlama-lama didalam masjid.
"Gue cari cari ternyata Lo disini" sahut laki laki yang sedang berjalan ke arahnya
"Lo lupa kalo sekarang harus promosiin ekskul basket buat murid baru kelas 10?" ucap laki laki itu kembali
Pemuda yang sudah selesai memakai sepatu itu mendongkap "Kenapa gak sama Arkan" jawabnya sebari membersihkan celananya
"Gue liat Arkan tadi lagi belajar, Lo tau kan anak Akuntan pada ambisi banget sama pelajaran."
"Buruan lah Kaa, keburu bel ganti pelajaran, Lo juga kan ketuanya. Pasti banyak yang daftar kalo ketuanya ganteng" candanya sebari menaik turunkan alisnya
Pemuda yang dipanggil Kaa itu memutar bola matanya dengan malas. Ya, pemuda itu adalah Azka Zaid Zaiddan sang ketua basket di SMK Negeri Mukti. Ia dipilih menjadi ketua basket buka karena kegantengan nya tapi karena cekatannya dalam bermain olahraga satu itu. Ketampanannya itu poin plus, tapi tidak untuk dirinya. Azka suka merasa risih jika banyak adik kelasnya atau kaum hawa seangkatannya yang melihat ia sedang latihan atau bertanding.
"Kalo ada yang masuk karena ketampanan gue, gak usah di ACC!" Ucapnya sebari melenggang pergi
"Dih sombong amat pak" ucap Ahmad yang berjalan di sebelah Azka
"Gue mau ngerjain dulu tugas, Lo kalo mau promosiin sama yang lain aja."
"Kenapa harus cari yang lain kalo udah ada yang pasti!" Ucapnya sambil tertawa
"Bacot!" Mendengar akan ada drama dari laki laki petakilann itu, Azka lasung berbelok ke arah lain. Meninggalkan temannya itu sendiri.
"Ketua gak ada akhlak lo!" Teriak Ahmad
____________
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Tidak ada tanda tanda kedua perempuan itu beranjak dari duduknya. Fiya menghela nafas melihat sahabatnya yang sedang memainkan handphone.
"Ra kamu gak niat mau pulang?" Tanya Fiya
"Mager jalan kedepan Fii" jawabnya sambil tetap fokus pada handphone nya.
"Ya Allah Ra, terus kamu mau nginep gitu di sekolah?" Ucap Fiya sedikit kesal dengan sahabatnya
"Ya ngak lah, ya kali gue harus tidur sama jurig jurig di sini" cemberut nya sambil menyimpan handphone nya kedalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Takdir-Nya (On Going)
SpiritualSetiap temu dan kehilangan merupakan sebuah takdir. Mereka yang ada bersama-mu hari ini, mungkin tidak akan terus menetap sampai akhir. Dan mereka yang belum pernah terlintas kehadirannya, mungkin akan menjadi orang yang temani pijakamu dihari esok...