38. Baik baik saja

64 5 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

~Happy Reading~

Kenyataannya terlihat cuek dan tidak peduli
Tapi berbeda dengan hatinya yang selalu melangitkan dan mendoakan kebaikan untukmu


Azka Zaid Zaidan


Mendengar kabar teman kecilnya pingsan, ia sedikit kaget. Karena selama kenal dengannya, Alfa tidak pernah melihat gadis itu pingsan meskipun sedang sakit. Ia juga belum sempat menengok keadaannya.

Khawatir? tentu! Karena dia tidak pernah memperlihatkan bahwa dirinya sedang sakit. Tapi akhir akhir ini Alfa sering melihat gadis itu memegang kepalanya. Meskipun khawatir tapi Alfa tetap tenang, mungkin itu memang sudah menjadi sifat yang mengikuti abinya.

Bagaimana kabarnya? Semoga baik baik saja

Sebelum pergi ke ruang OSIS, Alfa akan mampir dulu ke ruang UKS untuk memeriksa keadaan Alfiya.

"Kay..." Panggil alfa ketika berpapasan dengan gadis itu

"Ehh, kebetulan" Ucapnya sebari tersenyum

"Barusan aku mau panggil kamu. Rapatnya jadi kan Al?"

"Alhamdulillah jadi, tapi saya boleh minta tolong?" Tanya Alfa melihat ke arah gadis itu sekilas

Kayla mengangguk"Minta tolong apa?"

"Boleh kamu dan Rahma saja yang pemimpin Rapatnya. Saja mau mengerjakan laporan dan tugas yang lainnya."

Kayla mendongkak melihat ke arah pemuda itu, senyumnya yang semula terlihat, perlahan hilang "Hmm, iya boleh Al" sahut Kayla sebari mengangguk

"Terimakasih banyak, nanti kalo ada apa apa saya di ruang OSIS."

"Iya.."

"Kalo gitu saya duluan, assalamualaikum!" setelah mengucapkan salam Alfa langsung melangkah pergi

"Wa'alaikumusalam" Kayla menghela nafas pelan. Setelah itu bibirnya kian tersenyum kembali

"Apa yang kamu harapkan Kay!" Ucapnya kepada dirinya sendiri

*****

Setelah melaksanakan sholat, dan berganti pakaian menggunakan baju olahraga. Kini pemuda itu sedang duduk di depan ruang kesehatan atau UKS.

Sedari tadi hatinya gelisah, karena memikirkan gadis yang ada di dalam sana. Hatinya terus berdoa semoga gadis itu baik baik saja.

"Azka sakit..." Kalimat itu terus terngiang di pikirannya. Seakan kesakitan yang di derita gadis itu, Azka pun merasakannya. Apalagi ketika melihat air mata yang menetes dari pipinya. Hatinya berdenyut nyeri.

"Kamu tidak latihan Ka?" Tepukan di pundaknya membuat ia tersadar

"Jangan banyak melamun,  tidak baik" ucap Alfa sebari duduk di samping sahabatnya itu

Alfa bisa melihat raut khawatir dari wajah sahabatnya. Ia dengar juga ketika Alfiya pingsan tadi, pemuda itu ada bersamanya. "Kamu tidak latihan Ka?" Tanya Alfa kembali

"Sebentar lagi" sahutnya pelan

Pemuda itu menghela nafas pelan "Lo gak kumpulan?" Tanya Azka sebari melihat ke arah Alfa yang ada di sampingnya

Alfa tersenyum tipis "Saya kumpulan" sahutnya sebari menatap ke arah depan

"Hmm"

Setelah itu mereka sama sama terdiam dengan pikirannya masing masing. Sampai gesekan dari pintu UKS, membuat mereka tersadar kembali

Jalan Takdir-Nya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang