12

69 59 104
                                    

Jangan lupa tinggalkan votenya terlebih dahulu yaa. Happy reading!

 Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sesuatu yang buruk telah terjadi. Michael membelalak ngeri melihat puluhan wartawan berkumpul di dekat gerbang sekolahnya. Mereka segera berlari dan mengerumuni mobil yang ditumpangi Michael begitu Ian menjalankan mobil mendekati gerbang.

"Apa yang terjadi?" tanya Michael bingung.

"Saya tidak tahu, sir," jawab Ian.

Beberapa dari wartawan itu menggedor kaca mobil dan meneriakkan pertanyaan dari luar mobil. Michael memastikan pintunya terkunci, lalu menekan tombol untuk mengubah tampilan jendelanya menjadi gelap, kemudian bergeser menjauh dari jendela mobil.

"Michael! Bisa kami minta waktumu sebentar!?"

"Apa pendapatmu tentang berita yang tengah disiarkan para media, Michael!?"

"Apa benar kau bertemu dengan seorang pria asing, Michael!?"

"Apa Anda ingin saya membawa Anda pergi dari sini?" tawar Ian.

Michael terlihat kewalahan. Pemuda itu menoleh ke kanan dan ke kiri, seolah tak bisa mendengar pertanyaan Ian barusan di tengah lautan manusia yang mengerumuni mobil yang ia tumpangi.

"Michael?" panggil Ian.

Michael akhirnya menoleh. "Bawa aku pergi dari sini, Ian."

Pria itu mengangguk patuh. "Baik, sir."

Ian harus menjalankan mobilnya dengan perlahan dan penuh kehati-hatian atau ia akan melukai para wartawan yang mengerubungi mobil itu. Setelah akhirnya mereka berhasil kabur, barulah Michael bisa bernapas lega.

Pemuda itu mengembuskan napas keras-keras, menyandarkan kepalanya, dan memejamkan mata. Michael menenangkan dirinya, lalu mengeluarkan ponsel. Apa yang dimaksud para wartawan itu dengan dirinya bertemu seorang pria asing?

"Oh, tidak," gumamnya begitu ia menemukan berita yang dimaksud. Ia membuka laman artikel itu, kemudian membaca kelengkapan berita tersebut.

Ah. Wajar kalau para wartawan itu mengejarnya seperti lintah penghisap darah. Michael menutup wajahnya dengan sebelah tangan.

Pemuda itu melihat sebuah notifikasi masuk, dan nama Dexter tertera di sana. Pria itu mengiriminya sebuah pesan, mengatakan bahwa ia ingin bertemu dan berbicara sebentar. Michael sejenak merasa ragu. Pemuda itu mematikan layar ponselnya dan menjejalkan benda tersebut ke tas.

"Ian?"

"Ya, sir?"

"Bisa kau antar aku ke suatu tempat?"

ㅤㅤ
"Ini tak boleh terjadi." Rafael berjalan mondar mandir di ruangannya. Jasper tengah duduk di sofa bersama Archer, si sekretaris menggulir jari di tabletnya.

Ghost Of The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang