"Lihat, Trev, pacarmu kemari."
Aku menoleh ke belakang. Sudut bibirku berkedut melihat gadis itu berjalan ke arah meja kami. Dengan dagu terangkat angkuh, pinggul rampingnya melenggok seraya ia melangkah mendekat, sepasang mata birunya tertuju lurus ke arahku.
Lilybeth Davis, adalah nama gadis itu. Dia adik dari sahabatku, Michael. Bukan sebuah rahasia lagi jika gadis itu mengincarku. Lily tak pernah menyembunyikan perasaannya. Gadis itu terlalu gamblang dengan rasa sukanya padaku.
Aku tahu teman-temanku akan menyebut Lily sebagai pacarku, tapi bukan. Gadis itu bukan kekasihku. Lilybeth memang begitu gencar mendekatiku, tapi aku tak pernah mengatakan bahwa aku juga menyukainya.
×
×
×"Apa maksud pertemuan ini? Kenapa kalian menyuruh kami semua untuk berkumpul di sini?"
"Kami berniat untuk menjodohkan Grey dengan putri kami, Lilybeth."
"Kami telah membuat keputusan, bahwa Grey dan Lily cocok bersama."
"Tapi..." aku menyela, "bukankah kalian tahu kalau Lily menyukai Trevor?"
Mr. Davis menoleh ke arahku. "Aku tahu kau pria yang baik, Grey. Kami sudah mengenalmu beberapa tahun ini, dan aku juga tahu bahwa kau memendam perasaan pada putriku. Kau akan menjadi pasangan yang cocok untuknya."
Aku tidak segera membalas. Entah bagaimana cara Mr. Davis tahu bahwa aku menyimpan perasaan pada Lily, aku juga tidak tahu. Apakah terlihat sejelas itu?
Aku menghela napas dan mengusap tengkuk. Semuanya terasa rumit. Menolak perjodohan ini atau menerimanya, konsekuensi yang kudapatkan sama-sama berat.
×
×
×Pria itu merangkul pundakku, dan untuk sesaat, aku hampir berjingkat menjauh ketika Trevor menggiringku memasuki tempat tersebut.
Aroma alkohol dan asap rokok bercampur menjadi satu, membuatku mual dan harus menutup hidung dengan sebelah tangan demi menghalau rasa jijik yang seakan mengaduk isi perutku. Getaran kencang bass yang berasal dari speaker club seakan menghentak dadaku, menambah rasa tidak nyaman untuk tetap singgah di sana lebih lama.
Apa maksud dari semua ini? Aku tidak mengerti. Kenapa Trevor mengajakku ke club malam?
"Siapa gadis cantik ini, Trev? Mainan barumu?"
Aku merasakan sebelah tangan Trevor menyelinap ke pinggangku. "Back off, Miles. She's mine."
"Hei, aku mengenalinya." Salah satu teman Miles bergerak maju dan meneliti wajahku. Pria itu menjentikkan jari dan menyeringai lebar. "Bukankah kau putri dari keluarga kaya itu? Davis? Namamu Lilybeth, aku benar, 'kan?"
Miles mencondongkan tubuh dan merendahkan wajahnya agar sejajar denganku. "Apa yang dilakukan gadis lugu sepertimu di tempat penuh dosa ini, Manis?" ia bertanya dengan nada rendah yang terdengar berbahaya.
"Aku tidak punya banyak waktu, Miles. Cepat katakan di mana balapan selanjutnya akan dilaksanakan. Aku tidak punya banyak waktu untukmu."
Balapan? aku membatin, bingung.
"Sebelum aku memberitahu lokasinya, aku ingin mengajukan sebuah tawaran padamu," ucap Miles. "Jika kau menang, hadiahmu adalah Bugatti Chiron terbaruku."
"Tentu," jawab Trevor santai. "Dan apa yang kau inginkan jika aku kalah?"
Aku kembali menoleh ke arah Miles, dan cara pria itu memandangku berhasil membuat bulu kudukku merinding. Oh, aku tidak suka tatapan itu.
"Gadis itu," ujar Miles, menunjuk ke arahku menggunakan dagu. "Jika kau kalah, gadis itu akan menjadi milikku selama satu minggu, dan aku berhak melakukan apa pun yang kuinginkan padanya."
•
•
•
•Tertarik untuk membaca kelengkapan ceritanya? Ditunggu ya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Of The Past [END]
Novela Juvenil⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ ㅤㅤ [ BOOK TWO OF TWISTED FATE ] ㅤㅤ Semua orang menyukai Michael Davis. Ia pemuda yang ramah pada setiap orang yang ditemuinya, merupakan salah satu murid cerdas di sekolahnya, dan memiliki sebuah keluarga yang terbilang...