chapter 14

273 17 1
                                    

"Alhamdulillah aku kenyang banget gam" ucap Kayra.

"Alhamdulillah"

"Gam aku ke toilet dulu ya"Agam menjawab dengan anggukan, Kayra berdiri dari duduknya lalu melenggang pergi menuju kamar mandi.

Setelah menyelesaikan hajatnya, Kayra mencuci tangan di wastafel yang ada di kamar mmandi Kayra kalau mau membasuh tangan pasti dia akan melepas cincin yang ada di tangan nya,Kayra melepas cincinya lalu di letakan di wastafel, Kayra melihat ke arah sekita tidak ada siapa pun, hanya ada dia sendiri.

Tapi tiba tiba, seseorang membekam mulut Kayra dengan sebuah sapu tangan, Kayra mencoba memberontak, tapi beberapa detik kemudia Kayra kehilangan kesadaran nya.

Agam yang dari tadi sibuk dengan handphone nya karena ada kerjaan, tersadar kalau Kayra belum juga kembali dari kamar mandi, Agam menghubungi handphone Kayra, tapi tidak di angkat.

Agam mencoba menunggu Kayra sebentar lagi..., tapi sudah setengah jam Kayra tidak juga kembali, akhirnya Agam berdiri dari duduknya, Agam mengambil tas Kayra dan menuju kasir untuk membayar, setelah membayar Agam bertanya kepada wanita yang menjaga kasir.

" permisi kak, saya mau tanya toilet wanita di mana ya? Maaf sebelumnya saya tidak bermaksud aneh menanyai toilet wanita tapi".ucapan agam terhenti sebentar. "1 jam yang lalu adik saya ke kamar mandi tapi dia tidak juga kunjung kembali, atau saya boleh minta tolong sama kakak untuk cek adik saya" jelas agam kepada penjaga kasir itu.

"Boleh mas, tunggu sebentar ya saya cek dulu"

Agam menunggu penjaga kasir itu tadi mengecek Kayra ke kamar mandi, tapi saat dia ke kamar mandi tidak ada siapa siapa di sana, semua pintu toilet terbuka, tapi wanita itu menemuka sebuah cincin di wastafel, wanita itu mengambil cincin itu dia berfikir mungkin ini cincin wanita yang di cari oleh Agam.

Selang beberapa waktu penjaga kasir tadi kembali"maaf mas saya tidak melihat siapa pun di kamar mandi, tapi saya menemukan sebuah cincin mungkin ini punya mbak yang mas cari"ucap penjaga itu sambil menyerahkan sebuah cinci kepada Agam.

Agam mengambil cincin itu bener cinci itu adalah punya Kayra, agam sangat tau karena cincin itu adalah hadiah pemberian dari agam saat Kayra wisudah.

"Iya kak, ini punya adik saya, baikla kalau seperti itu saya permisi dulu terimah kasi banyak untuk bantuanya kak" ucap agam lalu dia lansung berlari menuju mobilnya.

Agam berusahalah agar tidak cemas, dia mencoba berfikir, dimana Kayra dan di mana dia harus mencari Kayra, dia mengambil tas Kayra yang di letaknya di kursi samping nya, dia membuka tas itu mencari handphone Kayra, handphone Kayra tidak ada berarti handphone itu ada di Kayra, Agam menemukan ide untuk menemukan Kayra, dia mencoba melacak keberadaan Kayra lewat handphone nya.

Setelah beberapa waktu akhinya agam menemukan titik keberadaan Kayra, tanpa menunggu lama agam lansung melakukan mobilnya menuju tempat keberadaan Kayra.

****

Kayra mengerjapkan mata nya, kepala Kayra terasa sedikit pusing, setelah merasa kepala nya sudah tidak terasa pusing, Kayra melihat ada dua orang yang berdiri di hadapan, mereka mengenakan pakaian serba hitam dan wajah mereka tertutupi masker.

"Kalian siapa, dan ini di mana? " tanya kayra sambil melihat ke arah sekitar, dan kayra baru tersadar kalau tangan dan kaki nya di ikat dengan tali sangat kencang.

"Kalian siapa, kenapa geu di ikat kayak gini? " tanya kayra.

Salah satu dari mereka maju menuju Kayra, orang itu menetapkan kepala Kayra dengan jari tangan nya, lalu.

PLAK...

Dia menampar Kayra begitu kuat, hingga meninggalkan bekas merah di pipi putih Kayra.

"Auh,apa maksud lo tampar gue, apa salah gue? "

"Aduh sayang maaf ya, sakit ya pipinya" ucap wanita itu.

Kayra sangat terkejut mendengar suara wanita itu"vio itu kamu? "Ucap Kayra dengan mata yang berkaca kaca.

Wanita itu melepaskan topi hoodie nya dan dia juga melepas maskernya" iya Kayra ini gue Viola, sahabat lo"ucap Viola sambil tersenyum senis ke arah Kayra.

"Kenapa vi, kenapa kamu culik aku seperti ini, aku ada salah apa sama kamu vi, tolong jelasin ke aku"

"Lo ngak salah Kayra, lo ngak pernah salah, tapi kedua orang tua lo yang bajingan, asal lo tau"

"Maksud kamu apa vi, bilang ayah bunda aku seperti itu"

"Asal lo tau, kedua orang tua lo sudah membunuh orang yang berharga di dalam hidup gue, ayah lo udah bunuh mama gue,6 tahun yang lalu sebelum gue masuk kulia, mama gue sakit parah dan harus di larikan ke rumah sakit, mama gue harus segera mendapatkan pengobatan, tapi karena bokap lo, lebih mentingin biaya, dan administrasi, bokap lo ngak mau menangani mama gue, bokap lo ngebiayir mama gue begitu saya asala lo tau,karena waktu itu kita ngak punya uang akhirnya,dengan terpaksa gue bawa mama gue pulang ke rumah,tapi mama gue sakit sakitan,hanya gue dan kakak kakak gue yang mengurus mamam gue karena papa gue lagi jadi TKI di luar negeri untuk mencari uang"

"Tapi pada suatu hari saat kakak gue selesai beli obat untuk mama gue di rumah sakit tempat mama lo bekerja, mama lo kebut kebutan bawa mobil dan menabrak kakak gue, kakak pertama gue meningal di tempat saat itu,dan saat mama gue tau kalau kakak gue meninggal mamam gue makin sakit sakitan sampai akhirnya, mama gue MENINGGALLLLL" teriak vio sambil menendang kursi kursi yang ada di sekitarnya untuk meluap kan emosinya, sambil menangis.

Kayra menundukan kepala nya dia masih tidak percaya, apakah yang di ucapkan oleh Viola benar, tapi dia tidak percaya kalau mama dan papa nya seperti itu, dan kedua orang tua nya memenag tidak pernah menceritakan semua hal itu.

Viola kembali ke hadapan kayra, lalu dia memegang rahag Kayra dengan megitu erat"lo ngak tau kan semua itu?"

"Vio sakit" ucap Kayra karena kuku Viola yang pajang hampir menembus permukaan pipi Kayra, karena dia begitu keras memegang pipi Kayra.

"Lo ngak tau bagaimana hancurnya hidup gue, kehilangan orang orang yang gue sayang, tapi keluarga kalian malah hidup bahagia, gue sengaja mencari identitas lo dan gue sengaja masuk ke fakultas kedokteran biar gue bisa lebih mudah untuk mencelakai lo,dan syila tapi sialnya, gue selalu gagal, tapi hari ini bakalan gue lakuin apa yang di rasakan keluarga gue" lalu viola melepaskan tangan nya dari pipi Kayra.

tapi dia memberikan satu tamparan lagi di pipi kayra dengan begitu kencang, sampai Kayra terjatu dari kursi yang dia duduki, Kayra menangis sambil menundukan kepala nya.

JENDELA TAKDIR (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang