chapter 16

301 19 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Asalamualaikum semua, sebelum baca jangan lupa follow ya, terus jangan lupa vote juga, Terima kasi
Happy Reading...

.

Seluruh nya sudah berkumpul di ruang kelurga kelurga defan dan raka juga sudah datang mereka semua berbincang bincang ringan rebelum acara di mulai.

" bismillah rohmani rahim, Baikla kita akan memulai acara ini, saya persilahkan untuk kelurga nak defan menyampaikan niat baik nya"ucap ayah Kayra yang memulai acara.

Agam mengerutkan alisnya saat mendengar perkataan ayah Kayra, agam masih kurang mengerti ada apa ini? Agam kira ini hanya kumpul kelurga biasa tapi apa maksud dari perkataan ayah Kayra tadi, begitu banyak pertanyaan di benak nya.

"Baiklah, saya mewakili putra tunggal saya menyampaikan itikad untuk menyempurnakan agamanya" ucap  arga

"Sejak pertemuan pertama saya sudah menaru  hati pada dengan Kayra, tapi saya tidak ingin berbuat zinah, saya menyampaikan perasaan itu pada Kayra beberapa hari yang lalu, tapi Kayra belum memberikan jawaban, saya saya membawa kelurga saya untuk menanyakan kembali jawaban dari Kayra di depan om dan kelurga"

"Jadi bagaiman nak kayra" ucap Arga.

Tidak satu pun di sana terkejut saat mendengar nama kayra yang sebutkan, tapi tidak dengan agam, agam menundukan kepala nya untuk menutupi rasa terkejutnya, sahabatnya dari kecil yang selalu dia lindungi yang selalu mengikuti kemana pun dia berada, akan di pinang oleh seorang laki laki.

Kayra sedikit tersipu, dia memengengam erat tangan bundanya sambil melihat ke arah sang bunda, bunda Kayra mengangukan kepala sebagai tanda untuk Kayra menjawab.

"Bismillahirrahmanirrahim, dengan ridho Allah dan restu dari ayah bunda insyaallah Kayra menerima khitbah dari kak defan"ucap Kayra

Semua mengucapkan hamdalah setelah mendengar jawaban dari Kayra, tapi tidak dengan agam yang hanya diam sambil tersenyum getir untuk menutupi rasa luka nya.

wanita yang selalu di lindungi nya selama ini.

Wanita yang selalu dia dambakan.

Wanita yang namanya selalu ada di setiap doa agam.

Wanita itu adalah Kayra nayla akbar.

Di malam, ini detik ini,agam sudah kehilangan wanita yang dia cintai dalam diam nya selama ini.

Jika di tanya bagaimana perasaan agam saat ini, hanya dia dan Allah yang tau bagaimana rasanya, agam menatap Kayra penuh dengan penyesalan andai saja dia bisa lebih cepat untuk datang menghitbah Kayra sebelum defan mungkin dada agam tidak akan sepedih ini.

Mama defan mendekat ke arah Kayra,mama defan mengendurkan kotak berwarna merah membukanya terlihat satu set perhiasan di sana, mama defan tersenyum ke arah Kayra lalu meraih tangan Kayra.

"Terimah kasi ya sayang sudah mau menerima defan" ucap maya mama defan.

"Sama sama tante" ucap kayra.

"Jangan pangil tante dong panggil mama aja" ucap maya.

"Iya ma" jawab Kayra sambil tersenyum.

Maya mengambil sebuah cincin lalu memasangkannya di jari manis Kayra, semuanya bagitu bahagia melihat pemasangan cincin Kayra.

Agam melihat ke arah tangan Kayra, hati agam begitu perih saat melihat cincin yang pernah dia kasi ke Kayra sudah tidak ada lagi di jari jari Kayra, dan di gantikan oleh cincin pemberian oleh defan, karena sudah tidak bisa menhana lagi agam permisi kepada semua yang ada di sana untuk beranjak.

Agam berdiri lalu lansung berjalan menuju pintu keluar rumah agam kembali ke rumahnya lalu mengambil kunci motor yang tersangkut di garasi, agam mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi meninggalkan acara khitbah Kayra dan defan.

Agama mengendarai motor sport nya menyusuri jalan, entah kemana agam tidak punya arah tujuan yang ada di benak agam dia hanya ingin pergi dari sana, tanpa di sadari air mata agam terju begitu saja dari kelopak matanya.

"Ternyata benar menaru perasaan terlalu dalam pada manusia itu tidak baik" batin agam.

Saat di perjalanan agam melihat sebuah masjid agam menepikan motornya lalu memasuki perkarangan masjid, agam melepas helem nya, lalu turun dari motor agam berjalan menuju tempat air wudhu lalu mengambil wudhu.

Agam melaksanakan sholat malam untuk menghilangkan sesak di dadanya, setelah sholat agam mulai berzikir  dan melafazkan doa.

"Ya rob, ya Allah ya Tuhan ku bantu hamba untuk belajar ikhlas, bantu hambah untuk menghilangla perasaan ini,dan hambah mohon ya Allah, jika memang dia bukan takdir hambah bantu hambah untuk melupakan nya,setiap manusia menginginkan yang terbaik, tapi jika engkau menjauhkan hambah dengan nya berarti dia bukan yang terbaik untuk hambah"

Setelah berdoa agam berdiri dan keluar dari masjid, tapi agam masih engan untuk kembali ke rumah, agam tau pasti acara di rumah kayra masi belum selesai, agam melihat handphone nya yang menyala begitu banyak panggiilan dari mama nya dan kayra.

Agam naik ke atas motor lalu mengendarainya, agam hanya mencoba mencari kesibukan agar bisa melupakan hal tadi, walaupun itu tidak berhasil, agam masi saja memikirkan tentang kayra yang di khitbah.

Jika di beri kesempatan kedua agam berjanji tidak akan menyia nyiakanya agam akan mengutarakan perasaan nya kepada kayra dan menghitbah nya, agam tau agam terlalu pengecut selama ini, agam terlalu tidak berani untuk bilang kepada kayra kalau dia mencintai kayra, agam terlalu nyaman di menjaga kayra selama ini hingga dia lupa kalau kayra bisa saja di ambil orang lain.

Dan benar sekarang agam sudah tindak punya kesempatan lagi, kayra sudah memilih defan untuk menjadi pendamping hidupnya.

Agam terus mengendarai motor nya dengan fikiran yang entah kemana,lalu.

BRAK...

karena kehilangan keseimbangan motor agam tergelincir dan tubuh agam terpental jauh dari motornya.

Saat mendengar suara motor yang yang kecelakaan semua orang lansung menghampiri tempat itu, begitu ramai orang mengerumuni agam yang tergeletak lemah.

*****

Mama agam kayra syila dan keluarga yang lain berlari di lorong rumah sakit menuju IGD, setelah mendapatkan kabar kalau agam mengalami kecelakaan semua keluarga menghentikan acara dan lansung bergegas ke rumah sakit.

Saat sudah sampai di depan IGD terlihat satu suster yang sedang menunggu keluarga dari agam.

"Dengan keluarga pasien yang kecelakaan tadi? " ucap suster itu.

"Iya Sus saya mama bagaimana keadaan putra saya? "

"Pasien ingin ibu masuk ke dalam ruangan" ucap suster itu.

Mama agam yang sedang di peluk oleh kayra menoleh ke arah yang lain, semua menganguk sebagai tanda mengiyakan, kayra melepaskan tangan nya dari mama agam lalu mempersilahkan untuk mama agam masuk.

Mama agam lansung menghampiri agam yang terbaring di atas brangkar,mama agam lansung memeluk tubuh agam dengan erat, setelah itu mama agam melihat ke arah agam yang tersenyum kepada nya.

Agam mencoba untuk tersenyum, agar Marisa tidak khawatir kepada nya.

"Sayang" ucap Marisa,sambil mengelus pipi agam.

"Mama, kenapa nangis? "Ucap agam sambil menghapus air mata mamanya dengan tangan yang berbalut perban.

JENDELA TAKDIR (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang