🍂 Tiga Puluh Delapan

2K 86 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sejenak, waktu seakan berhenti bagi Jeno. Tusukan pada perut bagian kirinya terasa begitu dalam dan menyakitkan.

Ia pandang sejenak si pelaku, Jeno tahu betul siapa pria bertopi itu. Dari kejauhan dirinya bisa melihat sang kakak berlari untuk menyelamatkannya.

DUAGH!

Jeno mengabaikan rasa sakitnya dan memilih untuk menendang telah wajah si pelaku. Terjadi perlawanan sengit di sana.

Jeno yang tidak membawa apapun terpaksa melawan sang musuh yang mungkin bisa saja kembali melukainya dengan pisau di yang dipegang.

"Dasar bedebah!" Umpat Jeno.

BUGH!

Jeno kalah satu pukulan yang mengakibatkan dirinya lemah dan menerima balasan bertubi-tubi dari sang musuh.

"Jung Jeno, seharusnya kau mati. Sejak dulu, kau selalu ikut campur dengan urusanku."

Jeno merintih, menahan sakit pada luka tusukannya. Pakaiannya bahkan sudah penuh dengan noda darah.

"Kau memang bejat. Tidak seharusnya Jaemin hidup bersama dengan orang seperti dirimu! Seharusnya aku membawa Jaemin sejak dulu dan membebaskannya dari pria biadab sepertimu!" Balas Jeno.

"BAJINGAN!"

DUGH!

Satu pukulan keras dilayangkan pada kepala pria bertopi itu hingga membuatnya pingsan.

Mark langsung membuang besi panjang yang sempat ia gunakan untuk memukul kepala sang musuh. Dengan cepat Mark beralih menolong Jeno.

"Bertahanlah. Aku akan membawamu ke ruang UGD."

Mark segera mengalungkan satu tangan Jeno pada pundaknya. Menuntun sang adik untuk kembali masuk ke dalam gedung rumah sakit.

Jeno langsung mendapatkan penanganan. Luka yang di dapat cukup parah hingga membuat Jeno harus beristirahat sejenak di ruang UGD.

"Aku tidak menyangka kau bisa se ceroboh ini." Ucap Mark, menatap pada sang adik yang baru saja selesai ditangani.

"Diamlah." Balas Jeno.

"Kita terlalu fokus pada si tuan besar sampai lupa menyingkirkan tikus kecil seperti Siwon."

"Keparat. Seharusnya aku membasminya lebih dulu."

Mark bersedekap dada sembari memandang sang adik yang sejak tadi tak berhenti mengumpat.

"Incaran utama Siwon adalah Uncle Yuta. Terlalu sulit untuk melumpuhkan Uncle Yuta maka dari itu dia mengincar Aunty Win lebih dulu. Sengaja membuat keributan dengan kebakaran dan masuk ke dalam villa ditengah ributnya orang-orang. Dia berhasil menusuk Aunty Win dan kabur tanpa memastikan korbannya selamat atau tidak." Jelas Mark.

[NOMIN] IF ONLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang