Kebaikan berujung petaka. Ini Cinta atau Obsesi?
Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di bawah naungan Sang Iblis.
...
Budayakan, follow sebelum membaca!
🏅#1 in pern...
"Apa kau sedang memantau kami, Nona?" Vino tersenyum, menatap layar monitor yang menampilkan tempat Emilio berada.
"Keluar dari sini!" pekik Mazaya hendak lari, namun dengan cepat Vino menangkapnya.
Mazaya memberontak, saat Vino mencengkram kuat lengannya.
"Tenanglah. Aku tidak akan membunuhmu," ucap Vino terabaikan.
"Lepaskan aku!" teriak Mazaya, terus memberontak. Namun tenaganya tak sebanding dengan Vino.
...
"Katakan! Dimana putrimu?" berang Emilio, melayangkan satu pukulan di wajah Aarizz.
"Tuan Emilio," panggil Vino, mendorong Mazaya hingga ia jatuh tersungkur, tepat di samping jasad kakaknya. Alfian.
"Kerja yang bagus, Vino." Emilio memberikan pujian pada sepupunya. Dan beberapa detik setelahnya, ia beralih kearah gadis yang kini sedang menangisi jasad kakaknya.
"Kakak. Kak Alfian!" Mazaya mengguncang tubuh Alfian.
"Kak," Ia menangis sejadi- jadinya.
"Hai! Kita bertemu lagi," sapa Emilio berjongkok. Tak ada sahutan dari gadis itu, membuat Emilio mendengus.
"Tahukah kau, Nona? Aku sangat tidak suka diabaikan!" tekan Emilio meraih jemari gadis itu. Tapi sentuhannya langsung di tepis.
Tatapan keduanya bertemu.
"Si-siapa kau? Dan kenapa kau melakukan semua ini?" tanya Mazaya, berusaha mengendalikan isakkan tangisnya.
"Aku? Kau lupa denganku, Nona?" tangan Emilio kembali terangkat.