PART 43

23.2K 846 43
                                    

PART 43

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 43

°°°

"Vega!" panggil Emilio, terdengar nyaring.

"Vega!" panggil Emilio, sekali lagi.

"I-iya tuan?" menggenggam erat kedua tangannya, Vega menunduk takut.

"Hal sepenting ini, kenapa kau tak memberitahukannya padaku?" tanya Emilio, tanpa basa- basi.

"Hal penting apa, yang tuan maksud?"

"Tentang keanehan Mazaya!" jawab Emilio, sedikit membentak.

"Maaf Tuan! Tapi bukankah keanehan nyonya Mazaya, semua akibat dari perbuatanmu sendiri?" Vega tak berani mengungkapkan itu. Ia memilih bungkam dan terus menunduk.

"Jawab pertanyaanku!" bentak Emilio.

"Emilio! Aku sudah menjelaskannya padamu, bukan? Kenapa kau malah mempertanyakan hal itu lagi?" timpal Vino.

"Diamlah! Aku ingin mendengar langsung penjelasan dari Vega!" sergah Emilio.

"Kau hanya akan membuang- buang waktu!" jengah Vino.

"Periksa kembali CCTV!"

"Aku memeriksanya berulang kali! Tapi hasilnya tetap sama! Mereka telah menghapus rekaman CCTV, saat kejadian itu berlangsung!" jelas Vino.

"Tidak hanya untuk hari itu saja! Tapi beberapa hari, sebelum Mazaya pergi! Periksa semuanya!" titah Emilio.

"Baiklah!" patuh Vino, sedikit membungkuk.

Emilio mengacak- acak rambutnya. Dirinya merasa sangat frustasi, karena sampai saat ini, ia belum menemukan keberadaan istrinya.

...

"Hpmmm!" Zera kembali merasa mual.

Sedari tadi, ia terus saja bolak- balik ke kamar mandi, guna memuntahkan isi perutnya.

Tapi berbeda dari biasanya, saat ini Zera hanya memuntahkan cairan bening. Hal itu membuatnya lemas.

"Sial! Jika bukan karena ingin menjebak Emilio, aku sudah pasti menggugurkan janin ini!" keluh Zera, meringkuk.

"Setelah aku mendapatkan Emilio, aku akan menyingkirkanmu!" guman Zera, dimaksudkan untuk janinnya.

Drrrtt

Drrrtt

Suara dering ponsel, mengalihkan perhatian Zera.

"Yah! Katakan, ada apa?"

"..."

"Apa?"

"..."

"Sial!" umpat Zera, tertahan. Ia mematikan ponselnya secara sepihak.

Di bawah naungan Sang Iblis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang