PART 21

44.5K 1.5K 11
                                    

PART 21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 21

°°°

Setelah dinyatakan sembuh, Mazaya akhirnya pulang dari rumah sakit. Namun dirinya kini tak didampingi Emilio, karena sedang ada pekerjaan penting. Katanya.

Setibanya di mansion milik Emilio, Mazaya berjalan masuk ke mansion, didampingi Vega yang kini menggendong Yusuf. Mereka langsung mendapat sambutan hangat dari para pelayan.

"Nyonya!" panggil Vega, saat Mazaya hendak masuk ke kamar yang biasa ia tempati.

"Iya? Ada apa?"

"Tuan berpesan, mulai sekarang! Nyonya harus tidur di kamar tuan!" ucap Vegw.

"Lalu dia akan tidur dimana?" pertanyaan Mazaya membuat Vega bingung.

"Tentu saja di kamar tuan?"

"Bersamaku?"

Vega mengangguk.

"Lalu, bagaimana dengan Yusuf?" tanya Mazaya lagi.

"Saya yang akan mengurusnya nyonya!"

"Tidak! Aku masih bisa mengurusnya sendiri!" tolak Mazaya.

"Tapi nyonya-"

"Berikan Yusuf padaku!" suruh Mazaya yang dituruti Vega.

"Loh, nyonya? Kau harus tidur di kamar tuan!" protes Vega, melihat Mazaya masuk ke kamar disebelahnya.

"Aku tidak ingin sekamar berdua dengannya!" tegas Mazaya.

"Bukankah, status kalian sudah suami- istri? Jadi akan terasa aneh, jika tuan dan nyonya pisah kamar!"

"Bu Vega! Kau kan tahu sendiri, pernikahan kami terjadi, atas dasar paksaan! Ini tidak akan bertahan lama!" balas Mazaya kembali murung.

"Kau tidak boleh berkata seperti itu, nyonya! Cobalah untuk memahami sikap tuan!"

"Memahami sikapnya?" sentak Mazaya tak percaya.

"Apa aku harus memahami sikap kejinya itu? Dia membunuh keluargaku, dengan alasan yang tidak jelas! Kami bahkan tidak saling mengenal!" tambah Mazaya Emosi.

"Dia menginginkanmu nyonya!"

"Apakah dengan Menginginkanku, dia bisa bebas membantai keluargaku?"

"Nona, cobalah pahami situasi tuan! Mungkin saja tuan-"

"Hentikan! Kau sadar dengan ucapanmu tadi? Aku pikir kamu berbeda dengannya, tapi kenyataannya, kalian sama- sama tak punya hati!" ucap Mazaya kecewa.

"Apa aku salah bicara?" batin Vega melihat Mazaya menutup pintu kamarnya.
...

"Sesekali, kau harus berkunjung ke mansion putramu, dan melihat wajah menantu kita!" ucap Maya.

"Iya jika putramu menginzinkan, aku akan berkunjung!" dengus kendrick mengingat sikap dingin putranya.

Di bawah naungan Sang Iblis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang