Beberapa Part akan saya privat, tapi tenang. Kalian masih bisa baca, kalo udah follow akun aku.
PART 40
°°°
Jack mengedarkan pandangannya. Lagi- lagi ia melihat situasi sekitar, merasa aman. Perlahan ia mendekati Emilio, yang kini tengah fokus pada istrinya.
Tatapan Mazaya sesekali melirik pergerakan Jack. Dirinya saat ini benar- benar dilanda keraguan.
"Ya Allah., tolong yakinkan hamba! Jika yang kulakukan saat ini, memang adalah yang terbaik!" batin Mazaya, berharap diberi petunjuk.
Sekilas, Mazaya dan Jack beradu pandang.
"Walaupun telah disakiti berulang kali, kenapa aku tidak rela melihat suamiku terluka? Apa setelah kepergianku, Emilio akan merasa sedih? Atau mungkin sebaliknya? Bagaimana ia akan menjalani kehidupannya? Apa dia akan kembali pada dirinya yang dahulu?" batin Mazaya, terus bergejolak.
Melihat Jack semakin dekat dengan Emilio, Mazaya memejamkan matanya.
"Hei ada apa, sayang?" tanya Emilio memegang kedua pundak Mazaya.
"Selamat menuju, detik- detik kehancuranmu, Emilio!" guman Jack, hendak menusukkan jarum suntik itu ke leher Emilio.
Drrrtt
Drrrtt
Drrrtt
Suara dering ponsel, menggagalkan aksi Jack.
"Sial!" dengusnya, menjauhkan diri.
Emilio meraih ponsel, di saku celananya.
"Ya? Katakan, ada apa?" tanya Emilio, setelah mengangkat panggilan teleponnya.
"..."
"Apa?" suara Emilio, sedikit meninggi.
"..."
"Bagus! Kau terus awasi dia! Aku akan segera kembali!" ujar Emilio, mengakhiri panggilan teleponnya.
"Ada apa?" tanya Mazaya.
"Yusuf-"
"Yusuf? Kenapa? Ada apa dengan Yusuf?" panik Mazaya, berpura- pura.
"Tadi, ada yang ingin menculiknya-"
"Me-menculik? La-lalu, apa dia berhasil menculik Yusuf?" potong Mazaya tanpa sadar.
"Hm?" bingung Emilio, berusaha mencerna perkataan istrinya.
"Maksudku! A-pa Yusuf, baik- baik saja?" ralat Mazaya.
"Dia baik!" jawab Emilio.
"Lalu bagaimana dengan penculiknya?"
"Para pengawal sudah mengamankannya, kau tak perlu khawatir! Aku pastikan, Yusuf saat ini baik- baik saja!"
Entah kenapa mendengar hal itu, Mazaya merasa lega, seakan- akan kegelisahan di hatinya, lenyap seketika. Namun disisi lain, ia merasa kecewa, karena lagi- lagi rencananya gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di bawah naungan Sang Iblis [END]
RomanceCinta atau Obsesi? Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di dalam naungan Sang Iblis. ... Budayakan, follow sebelum membaca! 🏅#1 in pernikahan (30/10/2023) 🏅#1 in du...