17 - SORROW

29.2K 1K 36
                                    


*extended parts, please read slowly...*

*

Lumuri daging ayam dengan bumbu halus. Diamkan hingga meresap kurang lebih selama tiga puluh menit.

"Tiga puluh menit? lama banget..."

Elia menggerutu pelan sembari melirik ipad yang ia letakkan di atas worktop. Ia tengah mengikuti tutorial video untuk memasak sebuah sajian nusantara.

Saat itu Elia berniat memberikan kejutan pada Adrian dengan berencana membawakan makan siang di kantor.

Selama hampir enam bulan pernikahannya ini, Elia memang tak pernah sekalipun makan berdua saja bersama sang suami. Entah diluar ataupun di depan meja makan di kediaman mereka.

Adrian selalu saja mempunyai alasan untuk menolak ajakan makan Elia. Padahal Elia sering menyiapkan makan malam tapi selalu berujung kegagalan. Elia yang sedianya beberapa bulan terakhir juga ikut kelas memasak seolah menjadi sia-sia.

Namun hari itu Elia memutuskan mencari cara agar bisa lebih mendekatkan diri pada Adrian.

Dan kini ia tengah membuat set menu makanan Indonesia.

Sejatinya Elia tau bahwa Adrian justru sangat menyukai masakan Jepang. Tapi Elia berpikir, dengan Adrian yang terbiasa makan di restoran mewah dengan koki berasal langsung dari negeri sakura dan menggunakan bahan impor premium, membuat Elia yakin jika ia membuatkan sajian makan dari negeri tersebut tak akan berakhir mengesankan.

Dan masakan nusantara jelas akan lebih terasa istimewanya.

Untuk menu hari ini, Elia telah memasakkan sayur asam, ayam goreng rempah dan nasi merah.
Elia juga melengkapi dengan aneka snack pendamping seperti, perkedel jagung, perkedel kentang dan beberapa pencuci mulut aneka buah potong.

Adrian sebenarnya cukup sadar menjaga kesehatan dengan pilih-pilih asupan makanan dan rajin berolahraga. Walau begitu Elia tetap yakin Adrian tak akan menolak apa yang telah disiapkannya.

Elia mencicipi semua rasa masakannya ketika telah selesai.

"Wow .. not bad, sepertinya aku punya bakat" girang Elia percaya diri.

Lalu Elia mulai mengemas seluruh sajian itu dalam food container sekali pakai.

Kalau tidak dengan kunjungan dadakan seperti ini, mana mungkin Adrian bersedia meluangkan waktu untuknya.

*

Sesampainya di Axton Tower, Elia langsung memasuki lift dan memilih tombol lantai 88. Lantai tersebut adalah lantai paling atas dimana terletak kantor Adrian sebagai seorang chief executive.

Setelah keluar lift Elia lantas menjejakkan kaki menyusuri lorong. Elia terus berjalan hingga melewati desk sekretaris.

"Siang, Bu Elia"

Elia disapa oleh Lita - sekretaris Adrian. Wanita berkacamata, berpostur kurus dan berpotongan rambut cepak ala pria itu menundukkan kepalanya sembari tersenyum.

Elia menarik sudut bibirnya singkat lalu balas berkata "siang" untuk merespon sapaan Lita. Walaupun sekretaris Adrian adalah seorang wanita, tapi Elia tak cemburu. Lita lebih mengandalkan intelegensi daripada fisik. Lagipula wanita itu sudah berumah tangga dan berusia hampir kepala empat. Jelas tak ada yang perlu Elia khawatirkan.

Elia pun terus melaju. Sesampainya di depan sebuah pintu kayu besar nan megah, Elia segera mendorongnya. la kemudian masuk ke dalam ruang kerja sang suami.

Hold Me With Your Lies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang