Satu bulan kemudian.....
.
.Adrian menengok dan melihat seorang wanita yang tengah ia nanti berjalan ke arahnya. Ia sedang berada di sebuah sky lounge dan kini ia duduk di depan salah satu meja bar.
Wanita itu terus melaju hingga sampai di depan Adrian.
"Hai" Tiara menyapa Adrian.
"Have a seat" Adrian berucap pelan diikuti melirik salah satu kursi bar disebelah kanannya untuk Tiara duduki.
Tiara menurut dan duduk di samping Adrian.
Kini sudah lebih dari satu bulan berlalu sejak Elia pergi meninggalkan penthouse dan mengajukan perceraian. Tapi selama itu juga Adrian belum merespon permintaan cerai Elia. Bahkan kuasa hukum Elia yang berkali-kali datang ke kantornya selalu ia usir.
Dan malam itu, Adrian sengaja mengundang Tiara untuk bicara empat mata dengannya.
.
"Ada apa, Dri?" Tiara berucap lembut sembari mengerling Adrian dan menyoal alasan Adrian ingin bertemu dengannya.
Adrian mendengus pelan. "Ada beberapa hal yang harus aku sampaikan ke kamu" kata Adrian apa adanya.
"But lets get your drink first, mau pesan apa?" Adrian menawarkan minuman untuk Tiara terlebih dahulu sebelum ia memulai percakapan mereka.
"Martini is fine" jawab Tiara.
Lalu Adrian memanggil bartender dan segera menyampaikan minuman yang Tiara pesan. Tak lama bartender menyiapkan minuman tersebut dan lalu menyerahkan segelas martini di hadapan Tiara.
Setelah keduanya memperoleh cocktails masing-masing, Tiara mulai kembali menanya alasan Adrian ingin menemuinya.
"Apa yang mau kamu sampaikan?" tanya Tiara rendah.
Adrian tak langsung menjawab.
"Apa ini ada hubungannya sama Elia? Dia ada ajukan gugatan cerai ke kamu?" tembak Tiara.
Adrian menegakkan punggung dan menilik Tiara heran. "Darimana kamu tau?" bisiknya was-was.
"Ada yang bilang ke aku tentang masalah ini" jawab Tiara.
Adrian mendengus dalam-dalam dan tampak dada bidangnya mengempis turun.
"Tapi sepertinya orangtua aku belum tau karena mereka masih di New York. Tapi mungkin gak lama lagi berita ini akan tersebar dan sampai ke telinga mereka. Jadi ada apa sebenarnya Adrian?-" Tiara bertanya ingin tau.
"Kenapa Elia memgambil keputusan ini? Apa dia tau kejadian waktu kita bersama di Royal Axton?" Tiara terus menebak.
Adrian tak lama termenung dan kemudian terpaksa mengangguk sebagai jawaban.
"Oh God-" Tiara melirih terkejut.
"Sebenarnya aku temui kamu karena aku ingin jujur, Ti" Adrian kemudian berucap.
"Tentang apa yang terjadi dalam pernikahan aku dan Elia-" sambungnya berancang-ancang.Tiara memberikan waktu sebanyak yang Adrian mau dan menyimak baik-baik cerita yang lantas disampaikan oleh adik iparnya itu.
Adrian pun mulai menceritakan semuanya. Semua rencananya dari awal dan alasan ia menikahi Elia. Seluruh sandiwaranya, niat buruknya dan bagaimana ia sudah jujur pada Elia hingga Elia mengetahui itu semua.
"Tapi setelah dia pergi... bukannya aku merasa lega, merasa senang... tapi pikiran aku justru kacau" Adrian mengguman resah. Raut mukanya tampak sangat gelisah. Bahkan tampilan Adrian malam itu tak sesegar biasanya. Ia pun tampak tak terawat dan layu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me With Your Lies [END]
Ficción GeneralElia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group. Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adrian diam-diam menjalin hubungan asmara dengan kakaknya sendiri yang bernama Tiara. * Dicintai oleh...