Chapter 11

724 67 2
                                    

Seungmin adalah orang pertama yang Chris cari saat bangun tidur. Tidak sulit menemukan lelaki yang lebih muda darinya itu. Jika tidak di kamar, Seungmin pasti di dapur. Seungmin memang keras kepala. Meski sudah dilarang oleh bibi Shin, ia ngotot membantu wanita itu membuat sarapan. Pada akhirnya bibi Shin menyerah dan membiarkan Seungmin mengacak-acak dapur. Koki handal yang bekerja di sinipun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat si tuan muda yang menggemaskan tersebut.

"Good morning."

Seungmin terkejut karena mendapat pelukan dan kecupan di tengkuknya. Jantungnya hampir melompat keluar karena di sana masih ada paman Jang, koki keluarga Bang yang sibuk memasak membelakangi mereka.

"Hyung lepas." Seungmin melepas paksa pelukan Chris yang memakai training panjang berwarna hitam dan kaos abu-abu tanpa lengan. Lelaki itu hendak lari pagi, tetapi mengurungkan niatnya karena ingin mengganggu Seungmin.

"Kau sedang memasak apa?"

"Membuat omelet untukmu." Seungmin memasukkan omelet yang selesai dimasak ke dalam piring. Koki Jang melirik sejenak untuk menyapa tuan muda Chris kemudian kembali menyibukkan diri membuat sarapan. Sedangkan bibi Shin sedang pergi keluar membeli sesuatu.

"Kau menggemaskan."

Seungmin mengelak saat Chris hendak menciumnya. Ia menepuk pelan pipi yang lebih tua untuk memperingatinya agar tidak berbuat yang macam-macam.

Chris mengekori Seungmin menuju meja makan yang ternyata sudah ada Ny. Bang yang sibuk dengan ponselnya. Sebagai pemilik butik, ia juga cukup sibuk dan sering berpergian.

"Kau hanya membuatkan omelet untuk hyungmu? Kau tidak membuatkan untuk eomma juga?" Ny. Bang berpura-pura merajuk.

"Aku akan buatkan lagi."

"Eomma hanya bercanda. Duduklah, ada yang ingin eomma bicarakan."

Seungmin duduk di sebelah ibunya, sedangkan Chris duduk di depannya, sedang menikmati omelet buatan sang kekasih, ya kekasih, adik sekaligus kekasih. Hebat sekali Chris ini.

"Apa kau benar-benar tidak ingin kuliah? Belum terlambat karena usiamu masih sangat muda."

"Kita sudah bicarakan ini sebelumnya. Aku tidak mau kuliah."

"Lalu kau mau apa? Kau juga menolak tawaran ayahmu untuk belajar tentang bisnis. Padahal bagus jika kau belajar bisnis. Kau dan hyungmu bisa membantu ayah kalian."

Chris baru tahu ayahnya pernah menawari Seungmin belajar tentang bisnis. Chris tidak setuju. Bukan takut bersaing, cukup dirinya saja yang kewalahan mengurus bisnis keluarga. Ia tidak ingin Seungmin merasakannya juga.

"Jangan paksa dia melakukan apa yang tidak dia suka." Chris membuka suara setelah diam beberapa menit mendengar ibu tirinya membujuk Seungmin agar mau kuliah dan belajar bisnis.

"Ini demi masa Seungmin. Seungmin tidak selamanya menjadi guru TK dan bergantung pada keluarga. Kelak dia punya keluarga sendiri. Nanti dia harus menghidupi anak dan istrinya."

Tangan Seungmin terkepal diatas pangkuannya. Chris yang melihat kegelisan Seungmin kembali membuka suara.

"Ada aku yang bisa membiayai hidupnya."

Ny. Bang menatap kaget anak sambungnya tersebut. Ia kembali teringat pada foto Seungmin yang ia temukan di kamar Chris. Ia melihat kedua anaknya semakin dekat, bahkan sangat dekat. Ia pernah sekali melihat Chris memeluk Seungmin di balkon. Hanya pelukan biasa, tetapi ia merasa masih ada yang aneh pada hubungan keduanya.

"Seungmin akan menikah, begitu juga denganmu. Seungmin tidak bisa bergantung padamu karena kau juga harus membiayai hidup anak dan istrimu."

"Bisakah kau membahas masalah lain? Aku tidak akan menikahi siapapun."

Never Ending Story -CHANMIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang