Chapter 8

728 82 9
                                    

Minho sedang menyusun kursi-kursi karena kedainya akan segera tutup. Tutup lebih awal karena Minho akan keluar kota mengunjungi makam ayahnya.

"Hyung."

Minho menoleh dan mendapati Seungmin berdiri didepan pintu memakai baju belang-belang biru-putih. Ia selalu suka penampilan Seungmin yang sederhana tetapi terlihat sangat menggemaskan. Terkadang rambut pemuda manis itu bergerak seperti telinga anak anjing saat sedang berlari.

"Hari ini aku tutup lebih awal karena aku akan keluar kota."

"Padahal aku ingin mengajakmu pergi."

"Kemana?"

"Nonton pertandingan bola. Hyunjin sedang sibuk dengan tugas kuliahnya. Padahal aku sudah terlanjur membeli dua tiket."

Minho ingin sekali pergi tetapi ia tidak bisa membatalkan niatnya begitu saja. Ia juga sudah lama tidak mengunjungi makam ayahnya.

"Maafkan aku Seungminnie." Sesal Minho.

Seungmin mengangguk paham dan berkata tidak apa-apa. Ia pun pergi dengan perasaan sedih. Kenapa orang-orang menjadi sibuk disaat ia membutuhkan mereka?

Seungmin duduk di halte sendirian. Ia membuang tiket ditangannya ke tong sampah. Hari ini Jeongin tidak datang karena anak itu sedang pergi berlibur keluar negeri. Sehingga ia merasa kesepian di rumah. Ia juga sudah bosan menonton acara televisi. Semua buku komik koleksinya sudah ia baca.

"Kenapa hidupku semakin membosankan?"

○○○

Chris baru saja menyelesaikan rapatnya. Ia bergegas keruangannya untuk beristirahat. Rapat dari pagi hingga siang benar-benar membuatnya lelah.

"Coba lihat." Changbin memasuki ruangan Chris tanpa mengetuk sehingga pemilik ruangan terkejut dibuatnya.

"Aku melihat postingan adikmu di instagram. Apa dia sedang dekat dengan seseorang? Lihat, dia mengupload fotonya yang sedang di taman."

"Padahal aku sudah bilang jangan berkeliaran sendirian. Anak ini sangat keras kepala." Sepertinya Chris lupa bahwa ia lebih keras kepala dari Seungmin.

Chris mengambil kunci mobilnya dan pergi meninggalkan Changbin yang sudah terbiasa dengan sikap Chris yang satu ini.

"Sebenarnya pemilik hotel ini aku atau dia? Kenapa malah aku yang repot mengurusnya?" Gerutu Changbin sambil duduk dikursi Chris dan bersantai di sana sambil menikmati pemandangan lewat dinding kaca.

○○○

Seungmin menatap anak-anak yang sedang bermain di taman. Ada juga keluarga yang datang membawa peliharaan mereka. Seungmin jadi teringat Berry. Seharusnya tadi ia membawa Berry ke sini.

Seungmin mengambil beberapa foto dan fotonya sendiri lalu mengunggahnya di akun sosial media miliknya.

"Sayang, nanti kalau anak kita sudah lahir, aku ingin mengajaknya jalan-jalan keluar negeri."

"Tentu saja sayang."

Seungmin menatap iri sepasang suami istri yang duduk tidak jauh darinya. Istrinya sedang mengandung, sepertinya mengandung anak kedua karena ia melihat ada anak seumuran Jeongin berlari kearah mereka.

"Hai oppa." Seorang anak perempuan berlari menghampirinya sambil membawa es krim.

Seungmin tersenyum. Ia sangat suka anak kecil, karena mereka mengingatkannya pada masa kecilnya dulu.

"Ini untukmu." Anak itu memberikan es krim ditangannya pada Seungmin.

"Untukku? Dari siapa?" Seungmin mengitari pandangannya berharap menemukan orang yang ia kenal, tetapi tidak satupun dari mereka yang ia kenal.

Never Ending Story -CHANMIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang