Chapter 30

556 65 5
                                    

Han mengayuh sepedanya sambil bersenandung ria. Luka lebam di wajahnya tidak mempengaruhi suasana hatinya hari ini. Ia bertekad mengumpulkan banyak uang untuk membayar hutang-hutang ayahnya agar ia tidak dipaksa menikahi anak dari orang yang memberi ayahnya hutang.

Alasannya kabur ke Seoul guna menghindari perjodohan tersebut. Dan berharap ia menemukan pekerjaan yang layak dan memiliki gaji yang besar. Tapi siapa sangka ia malah bertemu dengan laki-laki yang ia panggil penyelamat hidupnya. Siapa lagi kalau bukan Lee Minho.

Minho memberinya pekerjaan dan tempat tinggal yang layak. Gaji yang diberikan juga lebih dari cukup meski tugasnya hanya menggoreng ayam.

BRUK!

Tiba-tiba saja ada sekelompok pria menghadang jalannya dan menarik paksa sepedanya lalu melempar sepedanya yang berisikan susu ke tengah jalan. Susu yang hendak ia antar justru berserakan di jalan. Han murka, tetapi kekuatan tenaganya tidak berlaku sekarang karena tidak mungkin ia melawan empat orang yang berbadan lebih besar darinya.

"Bayar hutang-hutang ayahmu sekarang juga!"

"Aku sudah bilang aku akan membayarnya satu minggu lagi! Bos mu juga sudah sepakat brengsek!"

"Tapi dia ingin kau membayar hutangmu sekarang! Karena kalau tidak, kau harus menikahi anaknya!"

"Apa haknya kau mengaturku?! Dan siapa juga yang ingin menikahi gadis manja dan bodoh seperti Yuna!"

"Berani sekali kau menghina anak bosku!"

BUG!

Han mendapat satu pukulan di perutnya. Ia meringis kesakitan karena lebam yang disebabkan pukulan dari ayahnya disekujur tubuhnya baru saja sembuh, sekarang ia merasakan rasa sakit itu lagi.

Tubuhnya yang kecil tentu saja kalah melawan orang-orang ini. Ia terduduk di aspal sambil melindungi kepalanya yang hendak dipukul menggunakan tongkat baseball yang sejak tadi dibawa oleh salah satu dari mereka.

"Hei minggir! Kalian menghalangi jalanku!"

Han mengenal suara itu. Suara yang membuatnya tidak jadi dipukul karena orang-orang itu kini berdiri menghadap Minho yang berdiri di depan sana dengan raut wajah datar seperti biasa.

"Oh jadi kalian sedang merundung seorang anak kecil? Tindakan kalian ini sudah termasuk tindakan kriminal. Aku bisa melaporkan kalian semua ke polisi."

"Lakukan kalau kau ingin lehermu ku putus!"

Bukannya takut, Minho justru melangkah mendekati orang-orang yang badannya lebih besar darinya.

"Sudah berapa lama kalian tinggal di sini?"

Orang-orang itu saling menatap satu sama lain. Mereka sepertinya lupa sudah sejak kapan mereka pindah ke Jeju.

"Bukan urusanmu!"

"Kalian lucu sekali hahaha!"

Han mengisyaratkan Minho agar tidak macam-macam pada mereka. Ia tidak mau Minho terluka karena sikap gegabahnya.

"Lihatlah disekitar kalian, ada beberapa kamera CCTV yang merekam perbuatan kalian barusan." Mereka langsung melirik kesekitar dan benar saja, ada beberapa kamera CCTV yang disediakan oleh pemerintah setempat. Sepertinya mereka lupa bahwa mereka tinggal di negara maju.

Mereka bergegas memasuki van hitam yang mereka tumpangi kemudian pergi sebelum laki-laki asing ini menghubungi polisi.

Minho mendekati Han yang masih terduduk di aspal. Ia mengulurkan tangannya bermaksud membantu laki-laki itu berdiri tetapi Han menolak dan berdiri tanpa bantuan Minho.

Never Ending Story -CHANMIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang