Chapter 19

472 70 4
                                    

Seungmin memasuki tempat yang paling ia benci yakni klub malam. Suara musik yang bising dan aroma alkohol membuatnya mual begitu ia memasuki tempat tersebut. Ia datang bukan untuk bersenang-senang, melainkan untuk menjemput kakaknya.

Tentunya ia tidak sendiri, ada Minho yang menemaninya. Minho tidak mengizinkan Seungmin pergi sendirian ke tempat ini karena selain sudah banyak yang mengenali Seungmin, pasti ada pria hidung belang yang bisa saja mengganggu Seungmin.

Seungmin mengetahui keberadaan Chris lewat pesan yang dikirim lewat kakaotalk. Chris sepertinya ingin mengirim pesan pada Chanbin tetapi entah kenapa ia malah mengirimnya pada Seungmin. Seungmin yang mudah khawatir bergegas meminta Minho agar mengantarnya.

Benar dugaan Minho, kehadiran Seungmin menarik perhatian banyak orang. Beberapa dari mereka ada yang terang-terangan menggoda Seungmin (kebanyakan kaum laki-laki). Minho yang melihat itu segera menggenggam tangan Seungmin.

Rupanya Chris melihat kehadiran mereka dari lantai atas. Lelaki itu duduk di sofa bersama seorang wanita cantik nan seksi yang menemaninya malam ini. Chris tersenyum meledek karena warna pakaian Seungmin sangat mencolok. Ia terus memperhatikan kedua orang itu tanpa tahu kesalahannya yang telah salah mengirim pesan.

"Kau sedang lihat apa?" Gadis itu mengikuti arah pandang Chris kemudian ia tertawa meledek saat menyadari ada seorang laki-laki yang terlihat sangat polos sedang berjalan di bawah sana.

"Bukankah dia adikmu?"

Chris meneguk minumannya kemudian menjawab

"Dia bukan adikku." Jawabnya. Pandangannya tidak pernah lepas dari Seungmin. Raut wajahnya berubah ketika menyadari Seungmin dan Minho sedang bergenggaman tangan.

"Oppa, setelah ini bagaimana kalau kita ke hotel?"

"Kita lakukan di sini saja."

"Kau bercanda kan?" Gadis itu tampak tegang setelah melihat raut serius di wajah Chris.

"Aku serius."

"Oppa, kau tahukan aku tidak semurahan itu. Aku tidak mau melakukannya di tempat terbuka."

"Kenapa tidak? Aku sudah membayarmu."

"Tapikan..." Chris segera membungkam bibir gadis itu dengan bibirnya bersamaan dengan Seungmin yang tiba di sana menatapnya dengan tatapan terkejut.

Chris tidak peduli akan kehadiran adiknya. Ia tetap melanjutkan akivitasnya mencumbu gadis cantik yang menawarkan diri ingin disentuh olehnya.

Seungmin melepaskan genggaman tangan Minho kemudian pergi sambil berlari. Tidak peduli menabrak orang-orang yang sedang berjoget, ia hanya ingin segera keluar dari tempat laknat ini.

Minho bergegas menyusul Seungmin meski ia kehilangan jejak. Seharusnya tadi ia melarang Seungmin datang ke tempat ini. Penyesalan memang selalu datang terakhir, Lee.

Sementara itu Chris sudah tidak bernafsu lagi mencumbu gadis itu. Mendengar suara Minho memanggil nama Seungmin yang pergi begitu saja membuatnya hilang fokus. Ia seperti merasa bersalah. Rasa bersalah yang sama seperti yang saat ia melukai kepala Seungmin. Tapi ini lebih menyakitkan.

"Maaf, aku harus pergi."

"Oppa tunggu. Oppa!" Chris mengabaikan teriakan gadis itu. Ia ingin segera mencapai pintu depan lalu menghirup udara segar karena di dalam terasa menyesakkan.

Chris menghubungi Dowoon untuk mencari keberadaan Seungmin tetapi Dowoon sedang bersama ayahnya sehingga ia tidak bisa membantu Chris. Lalu ia baru sadar telah salah mengirim pesan. Ternyata dirinya lah yang membuat Seungmin datang ke tempat ini.

Never Ending Story -CHANMIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang