Chapter 32

513 57 3
                                    

Waktu sungguh cepat berlalu. Terhitung sudah 6 bulan sejak Tn. Bang tutup usia karena penyakit yang dideritanya. Sudah 6 bulan pula Chris menggantikan posisi ayahnya, baik di rumah maupun di perusahaan dan hotel.

Chris yang semula tidak ingin ikut campur dengan kekayaan keluarganya, mau tak mau harus mengambil tanggung jawab besar tersebut karena ia merupakan pewaris tunggal keluarganya.

Chris membawa Seungmin kembali ke mansion seperti yang tertulis di wasiat ayahnya yang ingin Chris dan Seungmin kembali ke rumah untuk menemani ibu mereka. Ny. Bang perlahan-lahan sudah mulai menerima hubungan keduanya. Tapi dengan satu syarat, mereka tidak boleh terlalu menonjolkan hubungan asmara mereka di depan publik.

Ny. Tuan ingin menjauhkan kedua anaknya dari mulut usil orang-orang di luar sana. Terlebih lagi kini Chris seorang direktur muda yang harus berhati-hati dalam bertindak jika tidak ingin dikalahkan oleh musuh.

Seungmin sering membantu usaha ibunya dibidang fashion. Seungmin aktif mempromosikan brand fashion milik ibunya di media sosial. Sejak ia kembali aktif di media sosial, ada banyak orang yang ingin mengenalnya lebih dekat. Penilaian buruk orang-orang tentang Seungmin hilang begitu saja. Kini banyak yang mengagumi berkat ia yang sering muncul bersama ibunya dan sering keluyuran dengan Hyunjin.

Banyak dari mereka yang mengagumi paras menawan yang lelaki Kim itu miliki. Bahkan Seungmin pernah membaca komentar mengenai dirinya yang disayangkan hanya menjadi adik dari seorang Christopher. Komentar-komentar seperti itu sangat menghibur sampai Seungmin tertawa dibuatnya.

"Apa yang membuatmu tersenyum pagi-pagi begini?" Chris baru selesai mandi dan sudah memakai setelan kerjanya dalam versi belum rapi. Ia mendapati Seungmin yang masih memakai piyama sedang tersenyum sendiri melihat ponselnya.

Seungmin tidak menjawab. Ia menyimpan ponselnya di meja nakas lalu menatap Chris yang sedang berdiri di depan cermin sambil membenahi penampilannya. Seungmin menatap punggung tegap itu.

Ia turun dari ranjang lalu memeluk Chris dari belakang. Tentunya Chris tersenyum bahagia mendapat pelukan manja dari Seungmin yang akhir-akhir ini jarang ia beri perhatian. Semalam ia baru saja kembali dari Singapura, dan siang ini ia sudah harus berangkat ke Jepang. Benar-benar hari yang sibuk.

"Kau akan pergi lagi?"

"Hanya dua hari."

"Dua hari. Lalu dua hari kemudian kau akan pergi lagi."

Chris terkekeh pelan. Ia melepaskan lengan Seungmin yang melingkar di pinggangnya kemudian memutar badannya agar bisa melihat wajah khas Seungmin yang sudah cuci muka dan gosok gigi tetapi belum mandi. Salah Seungmin sendiri kenapa menolak ajakan Chris untuk mandi bersama.

Baru saja mulut Chris terbuka ingin bicara, tetapi bunyi ponselnya membuatnya segera mengambil benda itu dari atas tempat tidur. Ia menjawab telpon dari Changbin dengan pergi ke balkon dan meninggalkan Seungmin yang kini memasang raut kesal.

Usai menelpon, Chris kembali membujuk Seungmin agar pemuda manis itu tidak merajuk.

"Kalau kau kesepian, kau bisa bawa Hyunjin atau Han ke sini. Oh mengenai temanmu itu, apa dia benar-benar tinggal bersama Minho?"

"Kenapa kau bertanya?" Tanya Seungmin jutek.

"Aku hanya ingin memastikan kalau Minho sudah melupakanmu dan membuka hatinya untuk si laki-laki kecil temanmu itu. Aku akui aku salut dengan sikapnya yang berani melawan ayah Han dan membawa Han pergi dengan sangat mudah."

"Oh jadi sekarang kau sudah tidak membencinya."

Chris terkekeh kecil karena Seungmin masih merajuk. Memang benar mereka sudah jarang menghabiskan waktu bersama. Terkadang Chris menyesal mengambil keputusan mengabulkan isi surat wasiat ayahnya. Tapi hanya ini yang bisa ia lakukan untuk menebus rasa bersalahnya karena selama ini tidak peduli pada ayahnya yang ternyata sering sakit-sakitan, tapi tidak ingin ia tahu akan hal itu.

Never Ending Story -CHANMIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang