Chapter 28

455 60 3
                                    

Hari itupun tiba, hari di mana Seungmin semakin dilema dengan pilihannya. Tuxedo berwarna putih yang masih tergantung di hanger sama sekali belum ia sentuh. Debaran jantungnya semakin tidak karuan ketika mengintip lewat jendela melihat orang-orang penting menghadiri acara pertunangannya. Ia tidak percaya Tn. Bang sampai mengundang orang sebanyak ini hanya untuk acara pertunangan.

Tak hanya itu, keluarga Minho juga turut hadir. Ia pikir Minho hanya sebatang kara yang tinggal di tempat berbeda dengan ibunya, ternyata lelaki itu masih memiliki banyak sanak saudara (dari pihak ibu) yang tidak kalah kaya dari keluarga Hyunjin.

"Seungmin? Boleh aku masuk?" Meski belum mendapat jawaban dari Seungmin, Hyunjin tetap menyelonong masuk.

"Kenapa kau belum memakai tuxedo mu? Apa ada masalah?"

Seungmin menggeleng. Dapat Hyunjin lihat kegelisahan Seungmin. Ujung jarinya bahkan sudah memerah karena ia remas. Hyunjin tidak sengaja melihat cincin Chris melingkar di jari Seungmin.

Ia melotot kaget. Cincin sakral itu, Hyunjin tahu betul peraturan turun-temurun dari keluarga ini. Bahwa hanya pasangan dari pemilik cincin ini yang boleh memakainya. Sedangkan Seungmin akan segera bertunangan dengan laki-laki lain.

"Minumlah dulu." Hyunjin menyodorkan sebotol air mineral yang ia ambil dari meja.

"Jika kau tidak yakin, tidak usah dilanjutkan."

Seungmin menatap wajah serius Hyunjin. Hyunjin tidak pernah seserius ini saat bicara berdua dengannya.

"Aku tidak ingin melukai perasaan Minho hyung."

"Justru dia akan semakin terluka jika tahu tunangannya masih memikirkan laki-laki lain. Apa kau pikir Minho itu bodoh? Dia tidak sebodoh itu, Kim. Aku yakin dia tahu isi kepalamu."

"Jika aku tidak melanjutkan pertunangan ini, aku tetap tidak bisa bersama Chris hyung kan? Jadi lebih baik pertunangan ini tetap di lanjutkan." Seungmin meraih tuxedo nya kemudian memakainya. Ia menatap pantulan dirinya di cermin. Tidak ada orang yang akan segera bertunangan memiliki wajah sesedih ini, hanya ia seorang.

"Aku sangat mengenalmu. Bahkan aku lebih mengenalmu dibandingkan Chris hyung mu itu. Kau selalu merasa tidak enakan yang ujung-ujungnya merugikan dirimu. Kau terlalu memikirkan perasaan orang lain sampai kau lupa memikirkan perasaanmu sendiri."

"Kau bicara seperti itu karena kau belum merasakan berada diposisiku!"

"Apa aku harus berada diposisimu dulu baru aku bisa menasihatimu? Yak Kim Seungmin, apa kau tidak sadar, kau sendiri yang membuat keadaan semakin rumit. Seandainya kau tidak pura-pura mencintai Minho dan menjalin hubungan dengannya, mungkin kau dan Chris tidak akan seperti ini! Aku yakin Chris bisa melakukan apa saja agar kalian tetap bersama, tapi kau malah mundur dan membiarkannya berjuang sendirian hingga melakukan hal-hal konyol!"

Hyunjin membuka kancing teratas kemejanya. Ia jadi gerah dan panas karena sulit memecahkan kerasnya batu di kepala Seungmin.

"Kau dan Chris tidak ada hubungan darah. Kau dan dia masih bisa tetap bersama bahkan sampai menikah. Dan kau bilang itu melawan norma? Ya benar, kita hidup berdampingan dengan norma. Tapi bukan berarti semua peraturan sosial harus kau ikuti, bodoh!"

Hyunjin benar-benar tidak membiarkan Seungmin bicara.

"Akan merusak nama baik keluarga
ini? Bukankah kematian ibu Chris saat melahirkannya sudah merusak nama baik keluarga mereka? Kau tahu, jika anggota keluarga ini ada yang melahirkan anak kembar atau meninggal saat melahirkan, itu disebut sebagai mencoreng nama baik keluarga. Kau terkejut? Aku bicara sesuai kenyataan."

"Chris menjalani kehidupan yang berat sejak kecil karena dianggap sebagai penyebab kematian ibunya. Bisa kau bayangkan, berapa banyak luka yang dia tanggung selama ini."

Never Ending Story -CHANMIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang