Chapter 33

479 58 13
                                    

Seungmin menghilang, begitulah berita yang beredar di mansion keluarga Bang. Ibu Seungmin masih menahan anak buah Dowoon untuk mencari keberadaannya karena Seungmin menghilang belum sampai 24 jam. Ia hanya tidak ingin berita ini sampai ke tangan media yang pastinya nanti akan menambah bumbu-bumbu cerita sehingga bisa menjadi masalah untuk Seungmin dan keluarga mereka.

Semuanya bermula ketika Chris memberi tahu Seungmin bahwa ia tidak bisa pulang di malam natal karena ada urusan mendadak yang mengharuskannya tetap tinggal di sana dan belum tahu kapan akan kembali ke Korea. Meski Seungmin berkata tidak masalah, tetapi tindakannya sejak kemaren membuat semua orang sakit kepala. Seharian mengurung diri di kamar dan menolak makanan yang dibawakan oleh bibi Shin maupun ibunya.

Lalu saat bibi Shin memasuki kamarnya membawakan makan siang, tuan muda (yang kini jadi perajuk) itu tidak ada di kamar. Seharusnya malam ini mereka berkumpul untuk merayakan natal bersama, tetapi Seungmin malah menghilang entah kemana sedangkan Chris belum bisa dihubungi mungkin karena sibuk.

Sedangkan orang yang telah menimbulkan kekhawatiran itu kini tengah menikmati tteokbokki super pedas di kedai langganannya ketika masih di sekolah menengah. Usai dari gereja, Seungmin menyeret Hyunjin dan juga Han ke tempat ini karena ia sedang ingin makan tteokbokki.

Hyunjin mau tidak mau mengikuti keinginan Seungmin dari pada mendengar omelan Seungmin sepanjang waktu. Lagi pula kedua orang tua Hyunjin juga sedang di luar negeri. Ya begitulah kehidupan orang-orang kaya yang super sibuk. Yang mengharuskan mereka meninggalkan orang-orang tersayang demi pekerjaan.

Sedangkan Han sudah mendapat izin dari Minho yang ibunya sedang di Korea untuk merayakan natal bersama dengannya. Han memilih pergi bersama Seungmin karena ia merasa tidak enak hati bergabung bersama keluarga Lee. Ia belum memantaskan diri menjadi bagian dari mereka meski keluarga Minho sangat baik terhadap dirinya.

Kembali lagi pada tiga orang yang sedang kepedasan tersebut. Hyunjin menyerah dan tidak menghabiskan tteokbokki nya. Kini bibirnya semakin tebal dan merah karena tteokbokki super pedas itu seperti membakar mulutnya. Ia sudah menghabiskan lima botol susu untuk menawar rasa panas yang tak kunjung hilang dari mulutnya.

"Aku menang!" Seungmin berseru heboh karena berhasil menghabiskan tteokbokki hingga tidak tersisa. Han bernasib sama seperti Hyunjin. Ia tidak sanggup menghabiskan makanan pedas itu dan menyesal menerima tawaran Seungmin padahal ia sendiri tidak suka makanan pedas.

"Tunggu! Sejak kapan kau memesan minuman beralkohol ini?" Hyunjin berseru panik ketika menyadari terdapat dua botol hijau di atas meja. Mereka terlalu sibuk kepedasan sehingga tidak tahu Seungmin meneguk minuman beralkohol tersebut.

"Kau tidak bisa minum ini. Ibumu bisa memarahiku." Hyunjin mulai mengomel. Ia merebut paksa botol minuman di tangan Seungmin tersebut tetapi Seungmin malah memukul tangannya menggunakan sumpit. Lihatlah, Seungmin mulai mabuk. Semua orang tahu lelaki manis itu lemah terhadap alkohol.

"Kita dalam masalah." Han berujar karena melihat Seungmin yang bersusah payah menyeimbangkan posisi duduknya.

○○○

"Ya ya ya! Awas ada tiang!" Hyunjin menarik mantel coklat yang Seungmin pakai saat temannya itu hampir menabrak tiang lampu. Sebisa mungkin ia membantu Seungmin berjalan tetapi Seungmin menolak dan memilih berjalan sempoyongan dan sesekali menabrak pejalan kaki lain.

Sedangkan Han mulai lelah karena Seungmin benar-benar mengerjainya di malam natal yang membahagiakan ini dengan cara meneguk minuman beralkohol hingga mabuk berat dan meracau seperti orang gila. Alih-alih membantu Hyunjin, ia malah berjalan santai dibelakang keduanya sambil membawa syal milik Seungmin dan ponsel Seungmin yang sempat terjatuh.

Never Ending Story -CHANMIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang