Once Again - 4

191 17 4
                                    

Yoona POV

Aku masih tidak percaya kenapa dia bisa menyerah begitu saja, apa dia benar-benar sudah tidak ingin hidup lagi atau bagaimana?

"Aku menyesal karena mempercayai mu, tetapi bisakah sekarang lupakan masalah itu aku mohon kamu harus kuat demi istrimu dan anak-anakmu" ujarku dan Siwon menggeleng sambil meneteskan air matanya.

"Aku akan berjuang, demi kamu" aku tertawa sambil meneteskan air mataku, bisa-bisanya dia berbohong ingin berjuang demi aku apa dia pikir aku wanita bodoh? "Kenapa kamu tertawa Yoona?" tanyanya heran, aku menghapus air mataku dan tersenyum ke arahnya.

"Jangan mencoba untuk membahagiakan diriku hanya dengan mengatakan kalimat seperti tadi, aku tidak percaya jika kamu berjuang demi aku kamu bahkan tidak mencintaiku Choi Siwon" ujarku dan dia langsung terdiam, dia tidak menjawab apapun. Sudah jelas bukan jika kalimat yang ia lontarkan itu hanya untuk membahagiakan ku.

Kejam, kamu sungguh kejam Choi Siwon.

"Sekarang kamu harus minum obat" ujarku, aku tidak mau membahas hal ini lagi. Dia mengangguk dan meminum obat yang aku berikan.

"Bagaimana dengan Darren?" tanyanya setelah menelan beberapa obat itu ke dalam mulutnya.

"Darren sudah boleh pulang hari ini"

"Kalau begitu aku juga harus pulang"

"Tidak Siwon"

"Yoona aku mohon, jika Darren pulang lalu siapa yang akan menjaganya?"

"Aku ini mommy nya dan aku bisa menjaganya" ujarku dan dia mengangguk pelan sambil menatapku dengan permohonan.

"Aku mohon berikan aku waktu untuk mengatakan kepada Darren bahwa kamu adalah mommy kandung nya, aku tidak yakin jika aku mengatakan nya dan Darren langsung menerimamu, dia pasti merasa kecewa sedih dan marah"

"Itu semua karena mu" teriakku. "Karena keegoisan dirimu, kamu dengan teganya memisahkan aku dengan putraku sendiri"

"Yoona, mianhae......"

"Baiklah, aku akan berikan kamu waktu tapi kamu harus tetap disini"

"Tidak Yoona, a-aku----"

"Bukankah kamu memiliki istri yang sedang hamil? Apa dia tidak bisa merawat Darren sebentar selama kamu ada disini?" tanyaku dan dia tidak menjawab apapun. "Aku juga heran kenapa dia sangat jarang menjenguk mu, baru kemarin dia datang dan pagi ini dia sudah tidak ada, istri seperti apa dia"

"Setidaknya dia wanita dari keluarga baik-baik Yoona" sambung nya dan aku menatapnya heran, apa maksudnya? Apa dia sedang menyindirku?

"Apa maksudmu, apa kamu berpikir aku bukan dari keluarga baik-baik?" tanyaku.

"Sudahlah Yoona, bukankah kamu harus profesional? Apa aku harus menjelaskan semuanya lagi?"

Aku tersenyum dan mengangguk, bodoh aku benar-benar bodoh, kenapa aku masih saja bodoh di depannya?

"Baiklah, kamu boleh pulang" ucapku kemudian aku langsung keluar meninggalkan nya, aku sudah tidak mood untuk menantunya turun dari kasur troly, hatiku sudah cukup sakit dengan semua kalimat yang ia lontarkan.

Aku masuk ke kamar rawat Darren dan melihat anak itu sudah bisa duduk. Aku menghampirinya sambil memberikannya mobil-mobilan yang aku beli sebelum pergi ke rumah sakit.

"Hey, boy"

"Hai, aunty dokter"

Aku tersenyum sambil memberikan mobil-mobilan itu.

"Ambil ini"

"Mobil-mobilan?"

"Ne, untukmu"

"Are you serious, aunty?" tanyanya dan aku mengangguk sambil tersenyum. "Wah, gomawo aunty"

Once Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang