Once Again - 8

165 14 3
                                    

Yoona POV

Air mataku mengalir saat melihat pria yang aku benci sekaligus aku cintai sedang terbaring lemas di kasur troly, dia selalu saja begini selalu membuatku khawatir dengan kondisinya.

Aku berjalan menghampirinya dengan air mata yang sudah tidak terkontrol lagi.

"Siwon,,,,"

"Y-yoona, mianhae,,," ucapnya, kedua matanya sangat sayu seperti hampir tertutup. Aku tidak tahu kenapa dia meminta maaf kepadaku, entah karena dia sudah menyakitiku atau meminta maaf untuk pergi.

"Siwon, aku mohon bertahanlah"

"Mi-mianhae Yoona"

Aku menggenggam tangannya sambil menangis. Sedangkan Siwon, ia berusaha keras mengangkat tangan satunya lagi agar bisa menghapus air mataku.

"Jangan menangis,,," aku tersenyum bahagia, ternyata ia masih mempedulikan ku lalu apa dia pikir aku akan percaya jika dia tidak mencintaiku? Tentu saja aku tidak percaya, buktinya dia masih mau menghapus air mataku.

"Aku mohon bertahanlah Siwon"

"Aku,,, aku akan segara mati Im Yoona" aku membenci kata-kata ini, aku tidak mau dia pergi lebih dulu.

"Bisakah kamu berjuang demi aku? Sebentar saja" aku terlalu bodoh dan berekspektasi tinggi, mana mungkin dia mau berjuang demi diriku bahkan selama ini ia tidak pernah menganggap ku ada.

"Aku mohon, demi aku, demi Darren atau demi wanita yang kamu cintai" sambungku, mungkin saja dia mau berjuang demi istrinya.

"Aku akan berjuang demi Darren dan wanita yang aku cintai" ucapnya dan aku tersenyum pahit, wanita itu pasti istrinya. Aku terlalu berharap lebih.

"Demi siapapun itu kamu harus tetap berjuang, kamu pasti akan sembuh"

"Bagaimana jika aku mati Yoong?" Ingin sekali rasanya aku menampar bibir nya itu, tidak bisakah dia menghentikan kalimat sialan seperti itu?

"Kamu tidak akan mati Siwon, tolong jangan mengatakan hal itu lagi"

"Kamu harus bahagia Yoona" ucapnya sambil tersenyum ke arahku. "Aku ingin melihat kamu bahagia sebelum aku mati"

"Aku akan bahagia jika kamu berjuang untuk hidup, kebahagiaan ku hanya kamu dan Darren" tegasku dan dia menggelengkan kepalanya.

"Kebahagiaan mu bukan diriku, carilah pria lain yang benar-benar mencintaimu"

Aku melepaskan tangannya dan menghapus air mataku, aku tidak sanggup jika dia terus mengatakan hal itu.

"Berbahagialah Im Yoona,,,," ucapnya, setelah itu ia memejamkan kedua matanya karena menahan sakit.

Aku keluar dari ruangannya dan menemui dokter Jung, dia yang akan membantuku untuk menyembuhkan penyakit Siwon.

"Dokter Jung, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanyaku.

"Kita harus melakukan operasi secepatnya, tetapi......"

"Tetapi apa dokter?"

"Kita belum menemukan pendonornya. Penyakit pasien Choi Siwon sudah mulai menyerang sel-sel darah putih di dalam tubuhnya. Butuh transplantasi sumsum tulang untuk penyembuhannya, tapi sekarang kita belum menemukan pendonor sumsum tulang belakang" jelasnya, aku bingung apa yang harus aku lakukan, aku tidak mungkin membiarkannya menunggu lama jika tidak dia akan pergi meninggalkan ku dan Darren.

"Kalau begitu biar aku saja yang menjadi pendonornya" ujarku dan dokter Jung menggeleng.

"Maaf dokter Im, aku tidak bisa melakukannya"

Once Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang