Yoona POV
Aku tidak peduli dengan kondisiku sekarang ini, aku ingin melihat kondisi Siwon. Tadinya saat aku turun dari kasur troly suster Jung menahan ku, dia tidak mengizinkan ku untuk pergi karena kondisiku masih lemah tetapi aku tetap bersikeras untuk menemui Siwon.
Akhirnya suster Jung membantuku pergi ke ruang rawat Siwon, sampai disana aku duduk di kursi samping kasur troly miliknya. Sedari tadi ia masih belum membuka kedua matanya, ia begitu pulas tertidur sampai-sampai ia tidak sadar sedari tadi aku berada di sampingnya.
"Aku mencintaimu oppa, mianhae karena selama ini aku membencimu hanya karena sesuatu yang tidak pernah kamu lakukan, mianhae" bisikku sambil menggenggam satu tangannya. Aku menangis dan mencium tangannya berharap ia cepat sadar dan melihat ku.
"Aku mohon bangunlah, bantu aku untuk merawat putra kita bersama-sama, aku tidak janji bisa merawatnya seorang diri tanpa dirimu. Dari kecil dia hidup bersamamu, dan pastinya dia akan kecewa jika kamu pergi begitu saja"
"Aku janji akan berubah menjadi wanita yang lebih baik lagi, aku janji tidak akan memaksamu, jika kamu tidak ingin kembali bersamaku setidaknya kita harus merawat Darren bersama-sama walaupun hubungan kita masih sebatas mantan suami istri, aku tidak mengapa asalkan aku bisa melihatmu" aku masih terus menangis tanpa henti, aku tidak sanggup jika dia meninggalkan ku sekarang ini karena aku masih sangat mencintainya, jika dia tidak bisa bersamaku lagi seperti dulu setidaknya izinkan aku untuk melihatnya kembali tersenyum seperti biasanya.
"Aku mohon bukalah matamu, aku mohon oppa,,,,"
Aku terkejut karena merasakan tangannya yang aku genggam mulai bergerak perlahan. Aku tersenyum sambil menghapus air mataku, perlahan ia membuka kedua matanya.
"Oppa, akhirnya kamu membuka kembali kedua matamu" ucapku dengan sangat senang. "Gomawo oppa,,,"
"Y-yoona,,,," ucapnya ketika kedua matanya sudah kembali terbuka dan ia menatapku. "Yoona-ya,,,,"
"Ini aku oppa, ini aku Im Yoona" ujarku sambil menggenggam tangannya dengan sangat erat, aku begitu bahagia melihatnya sudah sadar. "Apa ada yang sakit? Bagian mana yang sakit biar aku periksa?" tanyaku dan dia menggeleng pelan.
"Y-yoona,,,,"
"Kenapa oppa?"
"A-aku, aku masih hidup?" tanya nya pelan dan aku mengangguk, dia berhasil melewati masa-masa kritisnya.
"Kamu berhasil oppa, kamu berhasil" ucapku dan dia tersenyum pelan, walaupun sebenarnya penyakitnya masih belum sembuh tetapi setidaknya kondisinya sudah mulai membaik. "Gomawo karena kamu masih tetap bertahan"
"Aku bertahan demi kalian"
"Kalian?"
"Demi kamu Dan juga Darren" ujarnya dan aku tersenyum sambil meneteskan air mataku. "Saranghae,,,,"
Aku tidak bisa menahannya lagi, aku langsung memeluknya dengan sangat hati-hati.
"Aku juga mencintaimu oppa, saranghae"
Aku melepaskan pelukanku setelah puas memeluknya dan kembali duduk di kursi sambil menghapus air mata di wajahnya.
"Jangan menangis"
"Kamu juga jangan menangis lagi" ujarnya dan aku tersenyum sambil menghapus air mataku.
"Istirahat lah lagi, setidaknya aku sudah tahu kamu sudah sadar" ujarku, aku tahu saat ini ia pasti sangat lelah.
"Aniya, aku pusing jika tidur terus"
"Lalu kamu mau apa? Apa kamu lapar? Atau haus?" tanyaku dan dia menggeleng pelan. "Lalu kamu mau apa Siwon?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again
RomanceJika kamu benar-benar mencintaiku bisakah kamu berjuang sedikit saja demi cinta kita? Tapi, jika kamu memang tidak mencintaiku bisakah kamu berjuang demi dia, demi wanita yang kamu cintai? ~ Im Yoona Aku akan berjuang demi wanita yang aku cintai, te...