"Bumi memang indah. Andai aku membawa kanvas, aku akan melukis semua ini dan kalian."
–Rheo–
💙
"CEPETAN!""Iya, iya, bawel banget sih bosku satu ini."
Yoga menggerutu ketika dipanggil oleh Chika. Pasalnya, sudah beberapa hari ini Chika selalu mengajaknya dan Rheo untuk berkeliling kota mencari Meirin.
"Chika, apa nggak papa kita buka kedai setengah hari aja? Kita sama sekali belum dapat klien baru," ucap Rheo memelas.
Sebenarnya tidak masalah juga, walau tidak ada yang membeli Truffle Time. Hanya saja, Rheo menyukainya. Ikut kembali ke masa lalu dan menghabiskan waktu lebih lama bersama Chika. Terkadang, Rheo berpikir. Jika tak ada pelanggan khusus lagi, bisa jadi usianya akan makin tua. Yang akhirnya harus meninggalkan Chika, bukan?
"Santai saja. Setelah kita menemukan Meirin, kita buka seperti biasa," komentar Chika.
Rheo tak membantah. Sudahlah. Anggap saja ini liburan. Ketiganya mulai melakukan perjalanan kembali. Kali ini mereka menuju daerah Lembah Jati.
Perumahan di sini cukup besar. Sehingga cukup melelahkan berjalan ke sana kemari. Terlebih jalanan yang menanjak. Rheo terlihat begitu letih.
Chika bersidekap sambil berdecak heran. "Ayo, Rheo! Makanya kamu harus rajin olahraga!"
Napas Rheo tersengal-sengal. "Aku nggak sempat."
"Jangan keras gitu, padahal dia udah melakukan banyak urusan rumah tangga," bela Yoga.
Chika berdecak. "Jadi ini salahku?"
Yoga melirik langit. "Aku nggak bilang gitu."
"Ah," kata Rheo mengalihkan topik sambil melihat ke arah serong depan, "hutan."
Chika dan Yoga ikut menoleh. Wanita itu menyipit sambil menyeringai. "Tempat persembunyian yang bagus."
Mereka pergi memasuki hutan itu. Suasananya begitu asri, bahkan sinar matahari hangat menyapa. Chika sampai lupa dengan tujuannya. Ia sering melihat langit, memandangi hehijauan, dan menghirup aroma tanah yang lembap. Chika menyukai bumi. Sementara dua lelaki malah ikut bahagia melihat majikannya seperti itu.
"Semakin banyak kamu mendapat klien khusus, semakin lama juga kamu menikmati semua ini." Yoga berucap.
Chika menyadarinya. "Aku menyukainya."
"Bumi memang indah. Andai aku membawa kanvas," timpal Rheo sambil mengedarkan pandang ke sekeliling, "aku akan melukis semua ini dan kalian."
"Memangnya kamu benar-benar bisa melukis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Truffle Time✓ (Tamat)🌹
FantasyChika Izumi, pemilik kedai cokelat di kompleks Permata Pelangi. Ada satu menu yang dijual terpisah-hanya jam 10 malam dan sangat mahal. Bukan cokelat biasa, tetapi cokelat yang dapat membawa manusia kembali ke masa lalu. Truffle Time. Chika berusaha...