"Ibu juga suka sesuatu yang imut seperti kamu."
–Chika–
💜
RHEO memandangi diri di depan cermin. Ingatannya membayang tatkala ia menjatuhi Chika saat gempa terjadi tempo hari. Jantungnya berdetak lebih cepat hanya dengan memikirkannya saja. Lantas, ia mengamati wajahnya.
Tampan. Namun, sepertinya masih kalah tampan dengan Yoga. Apakah Chika lebih menyukai Yoga darinya? Rasa insecure pun kembali menguasai Rheo. Memang dia siapa? Hanya pelayan pribadi. Mungkin hanya sebatas itu.
Rheo mendesah panjang. Sampai ia kaget mendengar pintu toilet diketuk. Rheo bergegas merapikan poni sejenak, lalu keluar.
"A-ada apa?"
Rheo gugup melihat Chika terlihat begitu menawan. Tunggu. Bukankah ini masih pagi? Mengapa Chika sudah berdandan? Apakah dia mau pergi ke suatu tempat?
"Telpon Yoga, bilang hari ini kita tutup."
"Kenapa?"
"Orang tuaku mau datang. Oh, ya. Kamu juga dandan yang rapi. Aku nggak mau mereka melihat pegawaiku lusuh."
Rheo agak tersinggung dengan ucapan wanita penyihir itu. Lusuh? Yang benar saja. Bajunya masih bagus dan rapi. Memangnya ia harus berdandan seperti apa? Seperti ke pesta?
"Bantu aku juga menyiapkan kudapan. Bersihkan dulu meja depan. Oh, jangan lupa beritahu Yoga buat beli bunga yang baru. Cepat, ya!"
Chika meninggalkan tempat begitu saja. Rheo sedikit terbengong. Sebentar. Orang tua Chika? Oh, tidak! Rheo harus bersiap-siap!
Di sisi lain, Yoga masih berada di alam mimpi. Dinginnya cuaca, membuatnya terus bermanja di bawah selimut. Nada dering telepon terdengar, tetapi ia mengabaikannya. Hingga kembali terlelap sampai satu jam.
Tatkala Yoga akhirnya terbangun, ia mengecek ponselnya. Matanya membeliak.
"Kampr*t! Kenapa baru bilang sekarang?" Yoga melempar ponsel ke kasur, lalu buru-buru bangkit dan menuju kamar mandi.
Yah. Di dua tempat yang berbeda, dua pegawai Kedai Cokelat Izumi sama-sama super sibuk sendiri!
ლ(^o^ლ)
"Okaasan?" (Ibu)
Chika mengangkat ponselnya yang berdering. Ia tengah membersihkan album usang. Biasanya sang ibu akan membuka foto kenangan itu.
"Hari ini cuma Ibu yang datang. Ayah mendadak ada rapat."
Chika mengangguk. "Iya nggak apa-apa."
"Tapi ada temen Ibu nanti. Kamu bisa buatkan Fudgy Brownies? Soalnya itu kesukaan Sarah."
"Sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Truffle Time✓ (Tamat)🌹
خيال (فانتازيا)Chika Izumi, pemilik kedai cokelat di kompleks Permata Pelangi. Ada satu menu yang dijual terpisah-hanya jam 10 malam dan sangat mahal. Bukan cokelat biasa, tetapi cokelat yang dapat membawa manusia kembali ke masa lalu. Truffle Time. Chika berusaha...