"Aku tahu siapa yang bisa menjaga rahasia kita."
–Egie–
♣️
"MAU tidur sampai kapan?"
Egie membuka mata. Ia menutup matanya kembali akibat seberkas cahaya yang menyilaukan.
"Kita harus latihan untuk nanti malam. Aku tunggu di bawah. Temen-temen udah di ruang studio."
Egie membuka mata sekali lagi. Menoleh cepat, memindai kamar yang tak asing. Kamar besar, kasur yang empuk, aroma wangi jeruk, dan seorang lelaki dengan otot di tangannya yang sangat dikenal Egie. Fendy, si drumer band Kaivan!
Egie cepat-cepat mencari ponselnya, dan mengecek tanggal. Benar! Dia kembali ke empat tahun yang lalu. Di saat dia masih berjaya. Egie ingat, bulan ini dia akan menggarap album ketiga.
"Tunggu!" cegah Egie saat Fendy hendak keluar.
"Hm?"
"Aku mau ada perubahan di album ketiga kita. Aku mau lagu kita masih seperti album sebelumnya."
Fendy mendesah. "Bukannya kamu sendiri yang menyarankan buat mengganti nada? Nanti orang-orang bosen sama kita."
Egie menggeleng. "Aku salah paham. Ini terlalu cepat. Aku yakin mereka masih suka lagu kita seperti kemarin."
"Yakin?"
"Kita diskusikan dengan teman-teman." Egie beranjak turun dari kasur. "Dan aku rasa minta pendapat fans sebelum merilis lagu itu bagus, kan?"
"Ah, spoiler. Bisa bocor, bahaya!"
"Aku tahu siapa yang bisa menjaga rahasia kita."
Egie tersenyum. Tentu saja ia sangat tahu harus meminta pendapat pada siapa. Seseorang yang telah membawanya ke masa ini.
ლ(^o^ლ)
Chika dengan senang hati bolak-balik pergi ke studio Kaivan. Hanya untuk mendengarkan lagu dan memberi komentar. Lagi-lagi Yoga dan Rheo merasa tersaingi.
"Habis Mansige terbitlah Egie." Rheo berkomentar, membuat Yoga menyikut lengannya.
"Dia cuma klien tau!" dengkus Yoga, "lagian apa kerennya dia? Cuma gembel berkelas."
Rheo berdecak. "Jangan menghinanya! Dia sekarang berusaha mengubah nasibnya."
Yoga merengut. "Kamu belain dia? Enggak takut Chika direbut?"
Rheo membungkam. Siapa yang tidak takut? Bersaing dengan Yoga saja membuatnya minder, apalagi sekarang seorang artis! Rasanya Rheo ingin mundur pelan-pelan saja.
"Apa nggak masalah Chika ikut campur lagi?"
Yoga memandang penyihir itu dengan sendu. Memang tak ada larangan untuk ikut campur. Namun, segala variabel pastinya akan diperhitungkan. Dengan kehadiran Chika, pasti akan ada yang berubah. Tentunya mereka tidak akan pernah tahu. Apakah akan menjadi jalan yang baik atau malah sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truffle Time✓ (Tamat)🌹
FantasiChika Izumi, pemilik kedai cokelat di kompleks Permata Pelangi. Ada satu menu yang dijual terpisah-hanya jam 10 malam dan sangat mahal. Bukan cokelat biasa, tetapi cokelat yang dapat membawa manusia kembali ke masa lalu. Truffle Time. Chika berusaha...