28🍫Akhiri Semua

12 7 0
                                    

"Aku nggak mungkin meninggalkanmu!"

–Yoga–

🧡

SETELAH selesai berbincang dengan Nova, staf Kedai Cokelat Izumi kembali bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SETELAH selesai berbincang dengan Nova, staf Kedai Cokelat Izumi kembali bekerja. Beberapa puluh menit kemudian, barisan manusia yang antri di depan kedai tiba-tiba berteriak histeris. Keadaan menjadi heboh seketika.

Yoga kebingungan ada apa. Detak jantungnya pun tak stabil. Ia dapat melihat beberapa orang bubar, dan beberapa orang masih berkumpul. Yoga cepat-cepat memeriksanya.

Tergeletak seorang lelaki dengan luka di bagian punggungnya.

"Ada apa ini?" Yoga berusaha mengorek informasi dari orang-orang sekitarnya.

Tak ada jawaban yang jelas. Orang-orang hanya bergumam. Namun, suara teriakan kembali berkumandang. Ada satu korban lagi. Kali ini, semua pelanggan kedai kabur. Bahkan Yoga hampir terjungkal karena serbuan mereka yang tidak ingin berada di kedai mistis lagi.

Chika dan Rheo ikut menyusul keluar memeriksa keadaan. Yoga hanya menunjukkan korban yang sudah tergeletak. Wajah ketiga staf kedai memucat. Ada apa ini sebenarnya?

Suara tawa yang familiar pun terdengar. Mereka menoleh ke arah taman sebelah timur. Muncullah Meirin yang bersidekap.

"Meirin, ini semua ulahmu?" Chika menggeram.

"Bukan. Tapi dia."

Seorang lelaki lain yang membawa dua pedang, muncul dari balik kabut.

"Ody," desis Chika. Dia tahu, lelaki itu adalah buron di dunia penyihir. Bisa-bisanya Meirin bekerjasama dengan penjahat itu!

"Yakin? Aku cuma perlu menghabisi dua manusia yang tersisa itu?"

Ody memanggul pedangnya sambil melempar tatap mengejek pada Rheo dan Yoga.

"Jangan remehkan mereka, lakukan saja seperti perintahku!"

Meirin tersenyum licik. Ia mengingat dirinya sudah membicarakan ini pada Ody. Bagaimana para manusia bisa lolos di masa depan. Kali ini Ody harus benar-benar mengalahkan mereka!

Segera saja Ody berlari cepat menghampiri dua manusia yang bengong. Untungnya, Chika telah membawa tongkat sihirnya tadi. Ia bergegas membuat kaca perlindungan hingga membuat pedang yang diayunkan Ody, terpental salah satunya.

Ody menyeringai. "Taktik satu belum berhasil. Oke. Aku akan mencoba taktik berikutnya."

Sebelum Ody kembali menyerang, Chika menyuruh Rheo dan Yoga untuk kabur. Begitupun dengan Chika yang terus mengeluarkan cahaya ungu dari tongkatnya, berusaha menghalangi pergerakan Ody yang cukup cepat.

Sayangnya, Ody berhasil memotong sebuah pohon dengan sihir dari pedangnya, dan nyaris menimpa dua manusia.

"Rheo! Yoga!"

Truffle Time✓ (Tamat)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang