17🍫The Champion

20 7 0
                                    

"Aku akan tetap belajar, tapi aku juga butuh istirahat."

–Kalana–

♣️

KEMBALI ke masa Kalana masih duduk di bangku tingkat pertama SMP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KEMBALI ke masa Kalana masih duduk di bangku tingkat pertama SMP. Saat itu orang tuanya masih seorang pebisnis yang belum terjun ke dunia politik. Kalana bahagia. Ia harap bisa mengubah nasibnya!

Kalana mencoba berbicara serius pada orang tuanya. "Pa, Ma. Aku mau ngomong sesuatu. Tolong, dengarkan aku."

"Ada apa, Ana? Kamu mau minta dibeliin hp lagi?" tebak si pria tua dengan tutur lembut.

"Bukan, Pa."

Kalana mengepalkan tangan. Ingatannya masih berkelana, tentang bagaimana sang ayah yang kasar, tapi kini malah lembut dan menenangkan. Andai waktu bisa berhenti. Apakah permintaan Kalana terlalu banyak? Harusnya dia bersyukur bisa kembali ke masa ini.

"Ini tentang kejuaraan di kelas."

"Oh, ya! Bagus, dong. Katanya bakal ada pengumuman kejuaraan paralel, kan?"

Kalana mengangguk. "Saat ini aku berhasil mencapai juara 1, Pa. Tapi gimana kalau di masa depan nilaiku turun? Jadi juara 3 atau bahkan juara 10?"

Kini si ibu cantik yang menanggapi dengan terkekeh sebentar. "Kamu jangan pesimis gitu, Ana. Kamu pasti bisa!"

"Aku tau, Ma." Kalana menghela napas. "Tapi gimana tanggapan Papa sama Mama kalau nilaiku turun?"

Kedua orang tua saling berpandangan. Lantas, sang ayah menanggapi. "Jujur, mungkin memang ada kekecewaan sama kami. Tapi itu bukan masalah besar. Kamu bisa belajar lagi mengejar ketertinggalan kamu."

Kalana menunduk sebentar. "Papa nggak malu kalau nilai anaknya turun?"

Sang ayah tertawa. "Kenapa harus malu?"

Sekali lagi tangan Kalana mengepal. Rasanya tidak percaya, tetapi mungkin saja karena kedua orang tuanya belum mengenal politik.

Kalana berdeham. "Satu lagi, Pa, Ma," katanya dengan tatapan yang lebih intens, "aku ingin lebih menjaga kesehatan. Aku akan tetap belajar, tapi aku juga butuh istirahat. Aku nggak mau sakit."

Sang ibu berpindah duduk di sebelah putrinya, lalu merangkulnya. "Kenapa kamu harus sakit? Belajar secukupnya saja."

"Janji ya, Ma?" Kalana menoleh pada ayahnya. "Pa?"

Kedua orang tua mengangguk bersamaan. Sungguh. Kalana sangat bahagia. Ia harap dirinya benar-benar tak lagi tertekan dengan kondisi belajar berlebihan ini.

ლ⁠(⁠^⁠o⁠^⁠ლ⁠)

Yoga membersihkan kaca belakang dengan lap. Sementara Rheo masih ke rumah pamannya akibat tempo waktu gagal karena harus menolong gadis muda dan kembali ke masa lalu. Chika sedang meracik menu baru. Ia mengaduk-aduk cokelat leleh di sebuah mangkok dan menghampiri Yoga. Chika menyodorkan sendok kecil berbalut cokelat. "Cobain."

Truffle Time✓ (Tamat)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang