AL-3

58 12 6
                                    

Sesampainya dirumah Alexa langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Berkegiatan seharian membuat Ia merasa lengket pada badannya.

Setelah selesai Alexa kembali turun ke bawah untuk bersantai sebentar sambil menunggu kedua orang tuanya pulang.

Alexa duduk termenung di sofa ruang tamu.

Dia masih memikirkan tentang seseorang yang ia pandangi tadi sore. Kenapa dia merasa sangat penasaran dengannya.

"Masa gue tertarik sama dia?" monolog Alexa. Dia merebahkan tubuhnya, menatap ke atas.

"Eh tapi kan gue cuma penasaran aja. Masa sih gue tertarik? Keknya gak mungkin deh."

"Ck! Baru juga sehari masuk udah nglirik cowo aj gue"

"Siapa yang kamu lirik?" lama termenung memikirkan kejadian sore tadi Alexa sampai tak sadar keberadaan sang Ayah yang sudah berdiri di samping sofa.

"Oh Astaga" kaget Alexa yang langsung duduk tegak.

"Ih Ayah, apaan sih ngagetin gitu. Kalo Alexa jantungan gimana? Lagian kenapa gak ketuk pintu." kesalnya menatap sang Ayah yang tertawa melihat tingkahnya.

"Gitu aja kaget kamu, lagian Ayah udah ketuk pintu tadi udah manggil kamu juga, tapi kamunya gak nyaut. Ternyata lagi bengong orangnya."

"Ada apa sih baru ketemu aj udah berantem" munculah seorang wanita cantik yang terlihat awet muda.

"Ayah tuh Bun ngagetin orang aja" adu Alexa kepada sang Bunda.

"Anakmu itu Bun baru sehari sekolah udah ada yang dia taksir" Ucap Ayah ikut mengadu kepada Istrinya.

"Ayah! Gak ada ya Alexa bilang Alexa naksir seseorang." pekik Alexa.

"Halah tadi siapa yang bilang 'baru juga sehari masuk udah nglirik cowo aja' hah siapa tuh siapa?" ejek Sang Ayah.

"K-kan Alexa cuma bilang nglirik cowo b-bukan berarti Alexa naksir ya sama Dia" gugup Alexa.

"Nah nah ngomongnya gagap berarti bener nih"

Alexa yang sudah kepalang kesal pun mulai bersiap-siap menumpahkan kekesalannya.

"Siap-siap kamu Yah anak mu nangis" ledek sang Bunda.

"HUAAAA! BUNDA! AYAH NYEBELIN... BUNDA NGGAK BOLEH TIDUR SAMA AYAH MALAM INI! ATAU ALEXA ANCURIN RUANG KERJA AYAH KAYA TAHUN LALU!" Pecah sudah tangis bayi besar mereka. Dan inilah saat-saat dimana sang Ayah ketar-ketir karna permintaan sang Anak.

Bunda hanya bisa tertawa melihat percekcokan sang Suami dengan Anaknya. Sang Ayah yang berusaha menyanggah permintaan sang Anak dan Alexa yang tetap kekeh dengan permintaannya. Yah beginilah makanan sehari-hari Bunda, selalu diisi dengan percekcokan tidak bermutu dari orang-orang tersayangnya.

Walau begitu Bunda pasti bisa menyelesaikan keributan itu dengan mereka yang mendapatkan keinginan mereka masing-masing.

•••

Selesai makan malam dan bersantai sebentar mereka mulai memasuki kamar untuk beristirahat. Seperti permintaan Alexa, akhirnya Bunda tidur bersamanya malam ini.

Saat ini keduanya sedang berbaring di ranjang dengan posisi Alexa yang memeluk Bunda dari samping dan Bunda yang mengusap-usap kepala sang Anak.

"Bunda" panggil Alexa.

"Iya" saut Bunda dengan tangan tetap mengelus kepala Alexa.

"Yang tadi Bunda denger kalo Alexa nglirik cowo itu bener. Tapi Alexa belum tentu suka kan sama cowo itu. Alexa cuma penasaran aja sama Dia."

Bunda tersenyum mendengar cerita sang anak, "kamu penasaran sama Dia, itu artinya kamu tertarik sama Dia. Kalo kamu nggak tertarik sama Dia, kamu nggak akan merasa penasaran."

"Karena dengan rasa penasaran itu, kamu akan terus menatapnya atau bahkan mencari tahu tentang Dia. Seperti kebiasaannya, kesenangannya, apa yang dia gak suka dan lain-lain. Nah di saat itulah pasti akan terjadi komunikasi antara Kamu dengan Dia." jelas sang Bunda.

"Jadi maksud Bunda Lexa tertarik sama Dia? Padahal Lexa baru ketemu, itu aja cuma liat wajahnya doang. Memang bisa kaya gitu Bunda?"

"Bisa saja, bukankah semua orang jika menyukai sesuatu itu juga pasti dari apa yang mereka lihat dulu. Setelah itu, baru hati bisa menentukan kemana kesukaan itu akan dibawa. Kaya misalnya gini, kamu sekarang merasa tertarik dengan dia yang bahkan kamu baru liat dia dari segi wajahnya, belum liat dia dari sifatnya dan sebagainya. Disaat kamu benar-benar tertarik, kamu akan mencari tahu segala sesuatu tentangnya. Setelahnya kamu akan tahu kemana perasaan itu akan membawa mu. Apakah kamu akan menyukainya atau menjauhinya" jawab Bunda.

Alexa yang mendengar jawaban sang Bunda terdiam memikirkan dirinya. Apakah benar dia tertarik dengan teman sekelasnya itu?

Helaan nafas terdengar frustasi. Bunda tersenyum melihat kegundahan sang Anak.

"Sudah jangan terlalu pikirkan. Lakukan saja sesuai naluri mu. Kalo memang hati kamu milih Dia kamu gak bisa memaksakan diri buat menepis perasaan itu. Lakukan apa yang dirimu inginkan. Bunda gak ngelarang kamu buat suka sama seseorang atau mungkin sampai berpacaran, pesan bunda kamu harus bisa jaga diri kamu supaya tidak terjerumus kedalam pergaulan-pergaulan yang buruk, paham?"

"Paham Bunda"

"Sekarang tidur besok kamu masih dalam masa perkenalan lingkungan sekolah jadi pasti banyak kegiatannya. Tidur yang cukup, supaya besok tidak mengatuk saat keliling sekolah" perintah sang Bunda yang langsung di lakukan Alexa.

Alexa mengeratkan pelukannya, dan mulai menuju ke alam mimpi bersama sang Bunda.

●◉◎◈◎◉●

Thankyou for Reading 'AL'

See you in next chapter

ALEXA : Pentagon LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang