Pagi-pagi sekali Alexa sudah bangun, untuk mempersiapkan apa-apa yang akan dibawanya kesekolah. Karena semalam pulang agak larut membuatnya tak sempat membereskan keperluan sekolahnya.
"Buku pelajaran udah, alat tulis udah, cas casan sama headset juga udah. Apalagi yang belum? Emm... Topi! Hari ini pasti upacara" bergegas mencari topi OSIS nya yang Ia simpan dilemari, seingatnya.
Ketemu!
Memasukan topi miliknya kedalam tas. Menggendong tasnya, lalu keluar kamar untuk sarapan bersama keluarganya.
"Pagi Bunda" sapanya seraya mencium pipi sang Bunda tercinta.
Bunda tersenyum hangat menatap putri satu-satunya, "Pagi Sayang"
"Ayah mana?" menarik kursi untuk dirinya duduk.
"Disini" Alexa menoleh ke pintu dapur, Ayahnya sudah siap dengan seragam kerjanya tengah berjalan kearah mereka.
Ayah mendekat kearah Bunda, mencium pipi sang Istri. Alexa yang melihat itu dibuat kesal pagi-pagi.
"Apa sih! gak boleh tau pamer kemesraan didepan anak" kesal nya menatap garang kearah Ayahnya.
Ayah hanya menunjukan wajah meremehkannya. Lihatlah, menyebalkan sekali. Sedangkan Bunda hanya tertawa kecil melihat kekesalannya.
"Sudah sudah ayok sarapan nanti malah pada telat kalo dilanjutin ributnya"
Mereka pun melaksanakan sarapan bersama dengan tenang. Setelah selesai Alexa dan Ayah berpamitan untuk melakukan kegiatan rutin mereka.
•••
"Alexa sekolah dulu Ayah" pamitnya dengan menyalimi sang Ayah.
"Iya, belajar yang bener jangan liatin Dia terus" ledeknya.
"Ayah apaan sih, emang siapa yang Alexa lirik, orang gak ada"
"Masa? Yang dari awal kamu taksir itu"
"Iihhh Ayah mana ada Alexa naksir" 'Dia suka orang lain Ayah' batinnya melanjutkan.
"Hahaha yaudah sana turun nanti Ayah malah telat"
"Hihh ngeselin Ayah mah" Alexa keluar dari mobil Ayahnya, berdiri di depan gerbang menunggu sang Ayah melajukan mobilnya pergi dari kawasan sekolah.
Setelah mobil Ayah tak terlihat, Alexa mulai melangkahkan kakinya menuju ke kelasnya.
Saat baru saja berbelok dari arah tangga, Ia dikejutkan oleh kehadiran Axel yang sedang berjalan kearah tangga. Alexa panik, bagaimana caranya agar Ia tak bertemu dengan ketos nya itu?
Tak ada cara lain, Ia berbalik arah langsung berlari kembali menuruni tangga tadi. Berbelok kearah lapangan, Ia akan menaiki tangga kelas XI saja.
Tak apa jika Ia memutari gedung belakang, yang terpenting sekarang Ia harus menghindari Axel. Jangan tanya kenapa, sudah pasti karena kejadian kemarin.
"Alamak pagi-pagi udah dibuat maraton aja" terus berlari sampai Ia berhasil sampai di depan tangga.
Mengatur nafasnya yang ngos-ngosan, Alexa memaksakan kakinya untuk menaiki tangga itu.
"Ayok bisa yok, demi kaga ketemu sama Dia hah"
Akhirnya, Ia sampai diujung tangga itu. Bersandar ditembok pembatas sebentar, masih dengan nafasnya yang terasa berat.
Memegangi dadanya yang terasa terhimpit, "gila hah sesek banget dada Gue"
Sangking paniknya tak ingin bertemu Axel, Alexa berlarian seperti dikejar setan, melupakan dirinya yang memiliki riwayat lemah jantung.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXA : Pentagon Love
Random"Lebih tepatnya Gue tertarik sama Dia" - Haikal "Lo bukan cuma ganggu waktu Gue, tapi juga ganggu perasaan Gue Kal" - Alexa "Gue akan selalu ada buat Lo, meskipun perasaan Lo masih sama Dia" - Axel "Al kamu tau, Dia suka sama Aku. Tapi, Aku sukanya...