"Alexa!" Alexa yang merasa terpanggil menoleh kebelakang dan menemukan teman sebangkunya.
Nindi berlari menghampiri Alexa dan langsung merangkul pundaknya walaupun kesusahan.
"Ck! Udah dibilangin nggak usah rangkul-rangkul kalo nggak nyampe" menyingkirkan tangan Nindi dari pundaknya.
"Pagi Kak Nisa" sapa Alexa saat berpapasan dengan Kakak kelasnya itu.
Nindi yang tadinya ingin menabok lengan temannya itu tidak jadi karena kehadiran Nisa dan Axel.
"Eh Pagi Kak Nisa, Kak Axel" Menyenggol lengan Alexa karna Ia merasa tidak enak kepada sang Ketos yang tidak disapa oleh temannya ini.
"Apesih" bisik Alexa kesal.
"Ada Kak Axel dongo, lo cuma nyapa kak Nisa doang" balas Nindi dengan berbisik juga.
"Pagi Kak Axel" sapa Alexa dengan senyum seperti dipaksakan.
"Pagi Alexa, Nindi. Udah akrab aja nih berdua baru sehari padahal. Keliatan banget bakalan jadi bestie" balas Nisa dengan senyum ramahnya.
"Ehehehe Kak Nisa tau aja" balas Nindi sambil tertawa kecil.
"Alexa" panggil Axel menatap Alexa tajam.
Alexa yang ditatap seperti itu menjadi bingung, "kenapa Kak?"
"Mana Nametag kamu?"
Melihat kearah seragamnya yang tidak terpasang nametag, Alexa meringis karena telah melakukan kesalahan dihari keduanya.
'Mampus ketinggalan tuh nametag'
"Ee... Itu... apa, nametagnya ketinggalan Kak" gugup Alexa.
"Baru hari kedua, kamu sudah bersikap ceroboh. Ikut Saya" Axel berjalan meninggalkan mereka dengan raut datar andalannya.
"Hahaha rasain lo, karma karna body shaming sama gue" ledek Nindi puas.
"Bangke lo!" memukul lengan Nindi pelan.
"Duluan kak" pamitnya kepada Nisa yang dibalas anggukan beserta kekehan kecil melihat kekesalan Alexa.Setelah itu Alexa berjalan mengikuti Axel yang sepertinya menuju ke taman belakang. Sepertinya Ia tahu apa yang akan menjadi hukumannya ini. Karena dilihat dari kejauhan pun sudah terlihat banyak sampah berserakan di taman belakang ini.
Sepanjang jalan terdengar suara gerutuan dari mulut Alexa, meskipun pelan tentu saja Axel mendengarnya.
Sesampainya di taman, secara tiba-tiba Axel berhenti dan langsung membalikan badannya kearah Alexa. 'Dug' terdengarlah ringisan dari Alexa karena dahinya menabrak dada bidang si Ketos.
"Aish... Kalo mau balik badan tuh kasi aba-aba dong maen balik badan aja. Sakit tau jidat gue" mengusap dahinya yang nyut-nyutan pelan.
"Gak sopan. Bersihin taman sekarang sebagai hukuman kamu. Saya awasi kamu disana, jadi jangan coba-coba buat lari dari hukuman" setelah mengatakan itu Axel melangkahkan kaki menuju salah satu pohon mangga di pojok taman itu. Dia berdiri menatap Alexa yang masih sibuk dengan kekesalannya.
Menghela napas kasar Alexa langsung mengambil sapu lidi yang bertengger manis di tembok gudang belakang. Ia mulai menyapu dedaunan yang terjatuh dari pohon-pohon, dan juga sampah bekas jajan yang entah punya siapa berserakan di area taman belakang tersebut.
Singkat waktu, masa hukuman Alexa pun selesai. Alexa menaruh kembali sapu lidi yang Ia gunakan ke tempat asal. Lalu berjalan menuju sang Ketua OSIS yang tetap setia mengawasinya.
"Udah selesai Kak" lapor Alexa.
"Hm, kembali ke kelas mu dan jangan ulangi kecerobohan yang sama" setelah memperingati adik kelasnya itu Axel melangkahkan kaki pergi dari hadapan Alexa.
"Huft... Cape banget, semoga gak ada kegiatan yang berat hari ini" Alexa mengambil tas nya yang Ia taruh di bangku taman lalu berjalan menuju ke ruang kelasnya.
•••
Tok... Tok... Tok
"Permisi Kak, maaf terlambat" ucap Alexa pelan ke arah Nisa.
"Oh udah selesai? Silahkan bisa langsung duduk Kakak akan jelasin sedikit tentang kegiatan yang akan kita laksanakan hari ini" Nisa tersenyum menatap Alexa yang terlihat sedikit lelah.
"Terimakasih Kak Nisa" balas Alexa sambil tersenyum.
Alexa langsung berjalan menuju bangkunya berada, dia menatap kesal ke arah Nindi yang masih menunjukkan raut mengejek ke arahnya.
Tak sengaja tatapannya beradu dengan seseorang yang duduk di bangku kedua dari belakang. Alexa mengenal wajah itu, karna gugup ditatap seperti itu Ia langsung mengalihkan pandangannya dan berusaha duduk dibangkunya dengan tenang.
Penjelasan dari Nisa pun berlanjut, dan semua murid dikelas dengan fokus mendengarkan apa yang disampaikan oleh anggota OSIS yang bertanggung jawab dengan kelasnya ini.
Untuk hari ini Nisa hanya bertugas sendirian, karena partnernya -ketua OSIS- sedang ada urusan dengan guru Kesiswaan.
Bel istirahat telah berbunyi, menandakan saatnya makan telah tiba.
Nisa mengakhiri penjelasannya, lalu berpamitan untuk kembali ke ruang OSIS setelah mempersilahkan siswa-siswi kelas tersebut untuk istirahat.
"Lexa" panggil seorang siswi yang duduk tepat disamping kirinya.
Alexa menoleh, "Kenapa?" tanyanya.
"Kamu tadi terlambat kenapa?"
"Ee.. Gue lupa nggak bawa nametag, jadi dihukum bersihin taman belakang" Ucapnya dengan sedikit meringis karna malu baru hari kedua sudah mendapat hukuman.
Siswi yang diketahui bernama Qinala tersebut mengangguk pelan dan sedikit tersenyum melihat tingkah Alexa.
"Yuk Nal ke kantin gue dah laper" ajak teman sebangkunya Arsylla.
By the way Arsylla mendadak pindah tempat duduk dihari ke 3 saat MPLS, karena Qinala juga sepertinya minat menjadi anggota OSIS. Ya supaya nanti kalo ada tugas nggak ada yang duduk sendirian, itu pikir Arsylla.
Nala mengangguk, "Aku ke kantin dulu ya" pamitnya ke arah Alexa dan Nindi. Dibalas senyuman oleh keduanya.
Tepat setelah dua orang tersebut keluar kelas, Alexa dan Nindi dengan kompak saling menengok dan menatap satu sama lain. Tak lama mereka berdua tersenyum seolah mereka memiliki pikiran yang sama.
"Apakah kita satu pikiran Al?" tanya Nindi masih dengan senyuman yang sama.
Alexa mengangguk, dan kemudian mereka berdua tertawa bersama setelahnya.
Benar-benar se frekuensi, hanya dengan bertatapan pun mereka bisa memahami apa yang mereka pikirkan satu sama lain.
Tanpa menyadari bukan hanya mereka berdua yang ada di kelas tersebut, masih ada satu orang yang duduk di kursi bagian belakang menatap tingkah laku mereka dengan sedikit senyuman.
●◉◎◈◎◉●
Thankyou for Reading 'AL'
See you in next chapter

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXA : Pentagon Love
Random"Lebih tepatnya Gue tertarik sama Dia" - Haikal "Lo bukan cuma ganggu waktu Gue, tapi juga ganggu perasaan Gue Kal" - Alexa "Gue akan selalu ada buat Lo, meskipun perasaan Lo masih sama Dia" - Axel "Al kamu tau, Dia suka sama Aku. Tapi, Aku sukanya...