"Itu dibalik Kak dagingnya ntar gosong" ujar Alexa menunjuk daging yang diatas panggangan.
"Tuh kan gosong. Gimana sih manggang nya. Sini biar Aku aja" menggantikan posisi Axel memanggang daging ayam.
"Ini tuh di bolak-balik biar gak gosong. Bukan cuma di kipas-kipas aja. Kan gak mungkin ayamnya balik badan sendiri" omelnya seperti seorang istri yang sedang memarahi suaminya karna tak bisa diandalkan.
"Iya Al tadi udah mau dibalik, kamunya keburu ngomel dulu" Axel berusaha membela diri.
"Alesan, kalo Aku gak ngomong juga gak akan dibalik sampe ayamnya jadi arang"
Axel menghela nafasnya sabar, mengahadapi perempuan yang sedang mood buruk itu butuh kesabaran ekstra.
"Kenapa hela nafas begitu? Gak ikhlas bantuin nya? Yaudah sana pergi aja kalo gak ikhlas"
Axel tak menanggapi perintah Alexa, justru Ia berjalan mendekat kearah perempuan yang sedari tadi mengomelinya tanpa henti.
Memeluk gadisnya dari belakang, menaruh dagunya dipundak kecil itu.
"Kamu kalo kangen jangan ngajak ribut Sayang. Kebiasaan banget. Aku baru pulang loh" menggerakkan tubuh mereka ke kanan kekiri dengan pelan.
"Siapa yang kangen?" elaknya dengan wajah yang masih terlihat jutek.
"Loh emang gak kangen, Aku tinggal seminggu kerumah Nenek?"
Memang satu minggu yang lalu Axel berpamitan untuk pulang kerumah Neneknya yang berada diluar kota.
Selama disana komunikasi mereka baik-baik saja, jadi Axel pikir kekasihnya ini tak akan marah Ia tinggal pulang kerumah Neneknya selama liburan akhir tahun.
Sebenarnya niatnya hanya tiga hari, tetapi karna memang semua keluarganya juga pulang, akhirnya mau tak mau Ia dan orangtuanya harus tetap tinggal disana selama beberapa hari lagi.
Semua terlihat baik-baik saja, menurutnya. Tapi ternyata kekasihnya ini menahan rasa kesalnya karna ditinggal lebih lama dari niat awalnya.
"Gak tuh"
"Masa sih?" Axel menatap tak percaya pada gadis di dekapannya dari samping.
"Hm"
Cup
Axel mengecup pipi Alexa yang masih sibuk dengan daging panggangannya.
"Siapa yang kemaren tantrum seharian karna telponnya gak Aku angkat?"
"Gatau" 'Gue! kenapa hah?!' jawabnya, lain dimulut lain dihati.
Cup
"Dasar gengsian" ledek nya setelah mengecup pipi sebelahnya.
"Woi udah woi lama-lama Gue lipet juga ni Bumi" kesal Alex yang datang membawa daging mentah yang baru saja Dia cuci ditangannya.
"Tau lagi kangen-kangenan tapi ya liat sikon kali" Raden ikut menimbrung.
Saat ini, Alexa diajak oleh Alex kerumah Raden untuk bakar-bakaran dalam rangka menyambut Tahun baru yang sudah dalam hitungan jam.
Ia tak tau jika Axel sudah pulang, karna memang saat terakhir Dia menelpon Axel tak mengangkatnya.
Tiba-tiba saja Ia diberi kejutan saat sampai disini. Dia memang rindu dengan kekasihnya tapi sayangnya rasa kesalnya lebih mendominasi. Jadi ya sedari tadi Dia trus mengomel ke Axel.
"Jomblo iri aja" ledek Axel tak menatap mereka berdua, melainkan menyembunyikan wajahnya ke lipatan leher Alexa.
"Kak"
"Hm"
"Jangan gini, geli" rengek nya berusaha menjauh dari Axel.
Terkekeh mendengar rengekan kekasihnya, Axel mengecup leher Alexa sekilas lalu menjauhkan wajahnya dari leher sang gadis.
"Udah ada yang mateng lagi?" tanya Rafka yang berjalan menghampiri mereka.
"Nih"
"Udah cukup segini dulu, yuk duduk bentar lagi ganti tahun"
Mereka pun berjalan bersama kearah gazebo dekat kolam renang yang sudah dihias dengan lampu kelap-kelip.
"Bentar lagi nih ganti tahun, ayok make a wish" usul Raffi menatap teman-temannya.
Mereka menyetujuinya, menutup mata dan menyatukan kedua tangan masing-masing bersiap untuk make a wish.
Duarr
Duarrr
Duarrr
'Happy new year! Semoga tahun ini bisa menjadi pribadi yang lebih baik, dan bisa mencapai keinginan yang belum terpenuhi di tahun sebelumnya. Semoga kita semua selalu mendapat keberkahan dari Tuhan YME'
'Tahun sudah berganti, namun perasaan ini masih tetap sama. Tuhan, dimanapun Dia berada, tolong jaga Dia seperti Engkau menjagaku'
'Keinginan ku masih sama Tuhan, bisa mempertahankan senyuman diwajah kedua orangtua ku karna kebanggaan mereka kepada anak mereka'
'Selalu beri kesehatan dan kebahagiaan kepada kedua orangtua ku Tuhan. Karna aku tak sanggup jika melihat mereka menangis karna ku'
'Terimakasih. Hari-hari ku lewati, membuat ku belajar tentang arti menerima. Menerima takdir yang tak bisa aku paksakan, untuk sesuai dengan apa yang ku mau. Walaupun begitu, aku selalu berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa apapun yang terjadi sekarang adalah proses yang akan mengantarkan aku ketitik yang lebih baik lagi'
'Aku bangga pada diriku sendiri yang sudah berusaha keras dan berjuang hingga sejauh ini. Meskipun beberapa hal belum terwujud dan belum sesuai harapan, tidak mengapa. Aku akan menikmati hujan badainya. Hiduplah sebaik mungkin dengan badai masalah yang terus menerjang. Percayalah setelah badai akan datang pelangi yang indah. Datangnya masalah adalah untuk mendatangkan sebuah kebahagiaan nantinya, bukan untuk menghukummu atas perbuatanmu.'
●◉◎◈◎◉●
Happy new year guys!
Aku buat spesial chapter edisi tahun baru buat kalian yang mengidam-idankan perkapalan Alexa Axel.
Buat Wishlist kalian dikomentar ya... Aku do'ain apa yang kalian harapkan akan menjadi kenyataan dengan izin-Nya.
See you in next chapter

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXA : Pentagon Love
Random"Lebih tepatnya Gue tertarik sama Dia" - Haikal "Lo bukan cuma ganggu waktu Gue, tapi juga ganggu perasaan Gue Kal" - Alexa "Gue akan selalu ada buat Lo, meskipun perasaan Lo masih sama Dia" - Axel "Al kamu tau, Dia suka sama Aku. Tapi, Aku sukanya...