AL-23

27 6 75
                                    

Satu bulan berlalu

Hari ini adalah hari terakhir Fearless Highschool mengadakan Ulangan Akhir Semester.

Saat ini kelas Alexa masih fokus mengerjakan soal Ulangan. Kelas yang menjadi ruangan Ujian pun sangat tenang tak seperti biasanya. Hanya terdengar suara kertas yang di bolak-balik.

Tapi, mustahil jika dalam masa Ulangan tidak ada yang mencontek.

Seperti saat ini, disaat yang lain sibuk mengerjakan soal, Galih sang ketua kelas sedang sibuk melihat satu persatu teman kelasnya yang bisa dijadikan tumbalnya mencontek.

Saat menemukan mangsanya, Ia berdehem guna mempersiapkan suaranya untuk memanggil mangsanya.

"Psstt Vid" kenapa David? Karena posisi duduknya di rolling sesuai Absen. Jadi yang paling dekat dengan Galih, atau yang lebih tepatnya salah satu murid pintar yang duduk berdekatan dengannya sekarang ya David.

Satu ruangan ini diisi setengah murid dari kelas XIPA 1 dan kelas XI IPS 1. Untuk meminimalisir mencontek pada teman sendiri sebenarnya.

David menyenderkan tubuhnya ke sandaran kursi. Bermaksud merespon panggilan dari Galih.

"Nomor 5 sampe 10 dong" bisiknya mencondongkan badannya ke depan.

Gak ngotak ni anak -batin David.

Meski begitu, David tetap memberikan jawaban yang diminta Galih.

"Oke thankyou ma bro"

"Hm"

David kembali ke posisi duduk semula. Berusaha fokus kembali mengerjakan soal berikutnya yang tersisa.

"Waktu tinggal 15 menit lagi, dimohon untuk lebih cepat mengerjakan soal ulangannya" ucap guru matematika yang menjadi pengawas dikelas tersebut.

"Baik, Bu"

Kret

Suara bangku didorong mengalihkan pandangan murid kelas dari kertas. Melihat gadis yang berkacamata menyerahkan kertas ulangannya kepada sang pengawas, lalu keluar kelas setelah dipersilakan meninggalkan ruangan.

Diruangan lain.

Rachel, Tania, dan murid kelas IPS keluar dari kelas, setelah menyelesaikan soal ulangan.

Tak lama Alexa pun menyusul mereka keluar kelas.

Saat berjalan melewati meja Nindi, Alexa menatap temannya itu yang masih berpusing-pusing ria menjawab soal.

"Stt stt"

Nindi merasa terpanggil mendongak, melihat Alexa yang tengah meledeknya.

"Cemangat ayaang" dengan tangan mengepal sedikit mengangkat keatas. Alexa menunjukkan cengiran manisnya yang memperlihatkan lesung dan gingsulnya.

Nindi mendelik menatap Alexa, mengusirnya dengan tatapannya.

Lain dengan para lelaki yang ada dikelas tersebut, mereka merasa terpana melihat senyuman Alexa. Kenapa mereka baru melihat perempuan semanis ini.

"Ekhm waktunya tinggal 10 menit" interupsi guru pengawas, membuat seisi kelas kembali fokus menyelesaikan ulangannya.

Alexa mempercepat langkahnya keluar dari kelas, karena takut dimarahi guru pengawas.

"Al" panggil Rachel saat melihat Alexa keluar dari kelas.

Alexa menoleh, berjalan menghampiri teman-temannya.

"Dari tadi Li?" tanyanya pada Liana sembari mendorong Tania untuk menggeser duduknya.

"Gak kok, baru keluar" jawab Liana.

ALEXA : Pentagon LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang