AL-24

20 6 63
                                    

"Lo yakin? Gue rasa ini gak segampang itu" menolehkan kepalanya kearah Haikal yang masih menatapnya.

"Gue bakalan berusaha buat lepasin, lagi"

"Yaudah kalo itu pilihan Lo, Gue juga gak bisa maksa"

"Makasih udah bantuin Gue Al, maaf sering repotin Lo"

Emang! ingin rasanya Ia berbicara seperti itu.

"No problem, bukannya teman harus saling bantu?"

Yakin Lo anggap Dia temen? -batinnya membalas ucapannya sendiri.

"Al"

"Hm?"

"Lo sendiri, pernah naksir cowok gak?"

Jederrr

Gluduk, gluduk

'Kenapa nanya begitoohhh' sialan batinnya menangis mendengar pertanyaan lelaki didepannya ini.

"Ya pernah lah, yakali. Gue juga normal" dumelnya memicingkan matanya menatap Haikal.

Haikal tertawa, "ya kan nanya Al"

"Gitu di tanyain, jomblo begini karena Gue lagi ngejar seseorang tau" manatap mata Haikal lekat.

Menghentikan tawanya, "Oh ya? Spill dong" balasnya ikut menatap Alexa.

"Kepo Lo" membenarkan posisi duduknya, lalu menatap sekitar.

"Udah mulai sepi, Gue mo ke kelas ambil tas" berusaha mengalihkan pembicaraan supaya tak membahas masalah itu.

"Ayo bareng"

Alexa mengangguk pelan lalu berjalan beriringan dengan Haikal.

"Al, Lo gak tau gak sih--"

"Gak" jawab Alexa cepat.

Haikal memicing menatap Alexa yang terlihat menyebalkan sekarang.

Sedangkan Alexa, tertawa melihat wajah kesal Haikal. "Canda canda, apa mau ngomong apa?"

"Ngeselin, rasanya pengen Gue dorong ke kolam, tapi sayangnya temen sendiri"

Gadis itu kembali mengeluarkan tawanya, "jahat banget Lo"

"Waktu Lo masih sakit banyak yang nyariin"

"Oiya? Siapa?"

"Kak Nisa, trus sama si ketua basket itu"

"Ngapain Kak Nada nyariin Gue?" Mengerutkan dahinya bingung.

"Katanya mereka ngeluarin Lo dari anggota basket"

Alexa sontak menghentikan langkahnya, "hah?"

"Karna pihak sekolah yang nyuruh, tapi nanti di rapot Lo semester ini masih dapet nilai ekskul basket kok"

"Kok gitu?"

"Ya kan emang kegiatan Lo diminimalisir"

"Yah trus Gue sekolah ngapain dong, masa cuma nerima materi doang" lesunya.

Haikal mengacak rambut Alexa yang dikuncir, "gapapa ini demi kesehatan Lo sendiri"

"Ya gak usah di rusakin juga rambut Gue" menjauhkan kepalanya dari tangan Haikal.

Bukannya berhenti Haikal malah dengan sengaja mendekati Alexa untuk mengusak kembali rambut hitam kecoklatan miliknya.

"HAIKAALL!!" Teriak kesal Alexa menggeplak bahu Haikal, yang berusaha menjauh dari tinjuanya.

"Iya iya maap" ampun nya memegang kedua lengan Alexa yang masih berusaha menyerangnya.

"Ngeselin" dumelnya sembari melepaskan tangannya dari genggaman Haikal. Hei mereka harusnya tak sedekat itu!

ALEXA : Pentagon LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang