Hah... Bagaimana caranya lepas dari semua ini?
Alexa pikir setelah Ia menyarankan Haikal untuk mengungkapkan perasaannya pada Nala lewat gambar, semua akan selesai.
Tapi ternyata, muncul masalah baru yang bahkan masalah sebelumnya saja belum selesai.
Sebenarnya bisa saja Alexa lepas tangan dengan masalah mereka bertiga. Toh, Ia tinggal melupakan perasaannya pada Haikal, lalu membiarkan Mereka bertiga menyelesaikan masalah Mereka sendiri.
Segampang itu, kalau hanya berucap.
Alexa meluruhkan posisi duduknya lelah, "Gila, rasanya Gue pengin nyerah aja Kal. Ini bukan masalah Gue tapi Gue yang ikut stress"
"Sorry Al, Gue harus narik Lo dalam masalah percintaan Gue. Gue pikir dengan adanya Lo itu bisa mempermudah Gue buat deketin Nala" David menghentikan ucapannya sejenak, menatap Alexa lebih yakin, "Tapi, ini yang terakhir kalinya Al. Gue bakalan berusaha bersaing sekali lagi buat dapetin Nala. Kalo emang Nala lebih milih David, Gue bakalan mundur. Gue bakalan lupain Nala."
Alexa menoleh ke arah Haikal yang menatapnya memohon. "Udah Gue bilang Kal, deketin dia dengan bukti nyata. Sekarang udah ada David yang terang-terangan deketin Nala. Udah sangat jelas kalo usaha yang dilakuin secara diam-diam akan kalah sama yang nglakuin secara terang-terangan."
"Lo liat? Apa yang Lo takutin gak terjadi kali ini Kal. Lo takut Nala bakalan risih pas dideketin? Nyatanya gak kaya gitu. Nala nyantai aja David deketin dia. Apa pertemanan mereka hancur? No. Seenggaknya buat sekarang mereka baik-baik aja. Untuk kedepannya bakalan gimana, Gue yakin David bisa usahain buat gak bikin hubungan Dia jadi rusak sama Nala nantinya. Lo terlalu takut sama pikiran Lo sendiri Kal, itu yang buat Lo selalu salah dalam ambil langkah"
Haikal membuka mulutnya akan membalas ucapan Alexa, namun matanya menangkap sosok Nanda yang sudah kembali dan berjalan kearahnya.
Alexa pun ikut menengok ke arah yang sama karena penasaran dengan apa yang dilihat Haikal.
"Lo disini Al?" tanya Nanda mengagetkan Alexa yang baru saja menengok.
"Anjir, ngagetin Lo!" kesalnya.
Nanda sedikit tertawa, "Maaf Al, Gue gak tau kalo Lo bakalan sekaget itu. Lo bisa nyampe sini. Rumah Lo deket sini?"
"He'em tuh komplek melati"
"Lah deketan rumah Kita, kaga tau Gue"
"Gue dari kecil jarang main sama anak-anak komplek jadi ya gitu"
"Anak rumahan" ledeknya sembari tertawa kecil.
"Anak emas" canda Alexa menanggapi ucapan Nanda. "Udah siang kayanya, Gue pulang duluan ya. Takut dicariin nyokap" berusaha bangkit dengan perlahan, memastikan kakinya sudah bisa untuk berjalan. Haikal dan Nanda yang melihat mengerutkan dahinya bingung.
"Napa Lo? Bangunnya kok gitu?" tanya Nanda penasaran.
"Kaki Gue tadi sempet kram jadi mastiin aja kalo udah sembuh"
"Mau Kita anterin pulang?" tawar Haikal yang ikut bangkit dari duduknya.
"Gak usah, aman kok udah mendingan gak terlalu kaku. Gue bisa jalan pelan-pelan" tolaknya segera. Bisa gawat kalau Ayah nya liat Ia bersama laki-laki.
"Serius?" tanya Nanda memastikan.
"Iya, kalo gitu Gue duluan bye"
"Hati-hati Al" ucap mereka dibalas acungan jempol dari Alexa.
"Lo ada something sama Alexa? Gue liat tadi Kalian ngobrol serius" tanya Nanda menatap Haikal.
"Gada, Gue cuma ngobrol biasa. Tadi Gue liat Dia sendirian jadi Gue samperin, sekalian nungguin Lo balik. Buru lah Gue dah laper banget" melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Nanda yang menatap kepergiannya dengan pandangan yang sedikit tak percaya akan ucapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXA : Pentagon Love
Random"Lebih tepatnya Gue tertarik sama Dia" - Haikal "Lo bukan cuma ganggu waktu Gue, tapi juga ganggu perasaan Gue Kal" - Alexa "Gue akan selalu ada buat Lo, meskipun perasaan Lo masih sama Dia" - Axel "Al kamu tau, Dia suka sama Aku. Tapi, Aku sukanya...