"The deep darkness in his eyes screamed danger, yet I didn't run."
***
Sayup-sayup suara perdebatan sengit antara suami dan keluarga besarnya seolah menjadi teman yang menemani Gianna duduk sambil memandangi taman bunga yang sangat terawat.
Sesekali ia menoleh, mengintip melalui celah kaca jendela.
Mereka saling berteriak. Suaminya mengacak rambut, wajah berubah merah padam bagai orang yang sedang malu. Seandainya malu adalah alasan raut itu, Gianna mungkin tidak akan termenung seperti ini.
Suaminya naik pitam sebab sosok Gianna kembali disambut dengan raut dingin dan kalimat-kalimat yang menyayat jiwa dan raga. Kehadirannya di tengah keluarga Kalingga bagaikan momok. Pertama, alasan mereka menikah jauh dari kata sempurna. Kedua, keluarga Gianna tidak memijak level yang sama dengan Kalingga.
"Dibayar berapa kamu untuk menikah dengan Ganesh?"
Kepala Gianna sontak menoleh, menemukan sosok Prasatya Bima Kalingga yang memandangnya dengan serat penuh amarah.
"Saya tidak dibayar sepeserpun. Ganesh dan saya menikah atas dasar suka sama suka."
"Suka sama suka? Ganesh? Jangan bercanda dengan saya. Ganesh tidak mungkin menyukai kamu."
Satu orang lagi yang menginjak rasa percaya diri Gianna. Ia mencengkram ujung dressnya, menahan diri agar tidak meneteskan air mata saat ini juga. Ia sudah berhasil memakai topeng sok tidak pedulinya selama dua jam. Sekarang bukan saatnya ia melepas topeng.
"Tidak apa-apa kalau Mas Satya dan yang lain tidak percaya, cukup saya yang meyakini sudah cukup."
Sebelah mata Satya berkedut, jelas tidak suka dengan balasan yang diberikan oleh Gianna.
"Berdiri," pintanya yang langsung dipatuhi oleh Gianna. Satya kemudian melangkah maju sampai jarak yang tersisa di antara mereka hanya satu langkah lagi, kepalanya menunduk sampai sejajar dengan telinga Gianna. "Ceraikan Ganesh sebelum kamu menyesal."
Sontak Gianna menoleh pada Satya. Netra mereka saling mengunci satu sama lain, saling menunggu siapa yang yang akan mengalihkan pandangan terlebih dahulu.
"Itu saran terbaik yang bisa saya berikan. Ceraikan Ganesh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Terlarang
RomanceKalingga #1 Gianna Anastasya adalang sang bunga terlarang. Sang bunga indah nan menawan yang seharusnya hanya dipuja, dilihat dan didamba dalam diam. Sayangnya, terdorong oleh obsesi, Prasatya berubah dari seorang pengagum menjadi sang pemetik. Di...