Tangkai 17: Orchid

2.3K 246 20
                                    

Music: Zayn-Drunk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Music: Zayn-Drunk.


"Beautiful—a word the drunk man said. Yet, it sounded majestic."



***


Samar-sama Gianna mendengarkan pemberitaan yang sekarang cukup heboh terkait seorang dokter yang dipidanakan karena melakukan pelecehan seksual. Riwayat hidup sosok yang dulu gemilang itu kini dipaparkan namun kali ini dengan jejak-jejak hitam yang ternyata telah berhasil disembunyikan selama bertahun-tahun. Tidak ada lagi pujian, yang tersisa hanyalah cacian. Ya, sosok yang tengah ramai dibicarakan adalah Galih. Selain pria itu, semua kejahatan keluarganya terkuak hingga menimbulkan reaksi yang sangat panas dari masyarakat awam.

Ternyata Gianna bukan orang pertama. Ia adalah satu dari tiga korban. Satu diantaranya adalah anak di bawah umur. Memikirkan hal tersebut membuat perutnya bergejolak, rasa mual memenuhi hingga kepalanya pening.

Jika saja ia memutuskan diam, maka dua korban yang lain akan terkubur bersamanya. Suara mereka akan hilang ditelan takut, menyisakan sosok Galih yang menapak bumi dengan bangga. Sampai sekarang pun ia masih tidak mengerti bagaimana mungkin radarnya tidak menangkap sinyal aneh dari Galih. Sangat mustahil, atau memang pria bejat itu sudah terlalu mahir memainkan peran untuk menjerat korbannya.

"Duh, kamu kenapa masih nonton berita dia terus, sih? Bikin sial tahu." Rahayu datang lalu mematikan televisi dengan kasar. "Harusnya si penjahat kelamin itu dikebiri aja. Ini cuman dihukum penarikan lisensi dengan penjara doang. Bisa-bisa dia kalau bebas berulah lagi. Keluarganya juga nggak kalah bejatnya. Memang ya apel jatuh nggak jauh dari pohonnya."

"Temanmu itu, Yu," balas Gianna santai hingga membuat Rahayu mendengus.

"Jijik banget aku pernah anggap dia teman. Lagian, nih, Na, dia beneran pintar menutup sisi gelapnya. Kalau dari track record yang bersihnya ngalahin piring dari iklan sabun, nggak akan ada yang nyangka kalau dia ternyata serigala berbulu domba." Rahayu berkacak pinggang, dadanya naik turun karena terlalu menggebu-gebu. "Aku sampai sekarang nyesel banget udah kenalin kamu ke dia, Na. Harusnya aku nggak maksa-maksa waktu itu, sekarang..."

"Huss. Nggak usah diingat-ingat. Dia sekarang udah dapat hukuman, yang perlu kamu pikirkan adalah bagaimana caranya biar Bunda nggak parno lagi. Tahu sendiri kan, karena kejadian ini aku dipaksa buat pindah ke Jakarta lagi."

"Ah Tante Cal, ya..."

Raut bersalah semakin terlihat dari Rahayu. Jelas saja, kejadian beberapa waktu lalu saat Gianna hampir mati dicekik menjadi trauma baru dalam hidup bundanya dan juga Rahayu. Meskipun samar, Gianna mengingat bagaimana memilukan tangisan bundanya dan bagaimana Rahayu terlihat hampir pingsan karena tahu orang yang dipercayainya justru menorehkan luka pada sahabatnya sendiri.

"Jadi kamu buruan balik ke Jakarta terus bujuk Bunda sampai luluh. Lagian, bosmu di Edu Life nggak ngamuk kamu extend di Bali selama ini?" Gianna melemparkan tubuhnya ke atas sofa, menarik bantal untuk kemudian dipeluk erat.

Bunga TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang