"The beauty of love turns hideous in the face of reality."
***
Jika ditanya kapan Rahayu marah besar padanya, maka jawabannya tidak pernah. Hanya saja, jawaban tersebut tidak dapat digunakan lagi sebab hari ini kemurkaan Rahayu mencapai puncak. Wanita itu bahkan tidak membuka suara sama sekali meskipun Gianna sudah datang dengan membawa sogokan berupa satu bucket ice cream. Peduli setan bahwa selama ini Rahayu dilarang keras oleh Barata untuk mengkonsumsi ice cream.
"Yu, marahnya udah, ya. Kasihan lho bayi kamu. Pasti dia juga capek kalau kamu emosi terus."
Masih tidak ada jawaban. Sahabatnya itu sibuk berpura-pura fokus pada tayangan berita dari dunia showbiz tahan air yang sedang marak membahas perceraian selebriti yang digadang-gadang sebagai keluarga bahagia dan sangat harmonis.
"Jangan diam-diam gini dong. Katanya kemarin ngidam mau ketemu aku?"
Gianna menarik-narik ujung dress Rahayu, kemudian mendekat dan mengurung sahabatnya itu dalam pelukan.
"Please? Aku bukannya sengaja buat sembunyiin Mas Satya, tapi memang karena belum ketemu momen buat bicara secara langsung. Selain itu, hubungan kamu baru dimulai jadi rasanya masih agak takut buat berbagi, Yu." Gianna menusuk-nusuk perut Rahayu yang tidak lagi datar. "Aku juga takut kamu akan meledak seperti sekarang ini. You have been an avid hater of Kalingga, so it's kinda scary to talk about him with you."
"Rahayu."
"Rahayu Primadani!"
"Rahayu Primadani yang paling cantik sedunia!"
Rahayu pada akhirnya merespon dengan mendorong tubuh Gianna menjauh. Ia mengusap telinga berkali-kali seraya melayangkan tatapan tajam yang memiliki niat membunuh dibaliknya.
"Jangan teriak-teriak, telinga aku masih berfungsi dengan baik."
"Makanya orang ngomong itu direspon."
"Let's be real, what do you want to hear from me? Congrats, gitu?"
"Kamu boleh ngamuk-ngamuk, mau mengumpat juga boleh asal jangan diam begini, aku jadi bingung harus ngapain."
Rahayu mengusap dada, mengatur deru napas yang mulai tak beraturan karena kesal.
"Karena aku juga bingung harus ngomong apa. Aku ini bingung kok kamu bisa dengan si Satya itu? Terakhir kali kita ketemu dia, kamu jelas-jelas takut dan juga kelihatan tidak suka. Terus sekarang kalian tiba-tiba di tahap jatuh cinta. My brain cannot comprehend it."
"It's easy, you just love to make things complicated. He loves me and I happened to fall for him. End of question."
"You are a masochist, are you not?" sindir Rahayu, tidak habis pikir dengan jalan yang dipilih oleh Gianna. Setelah berbagai macam penderitaan, sahabatnya malah memilih melompat ke jurang yang sama. "Kamu itu nggak diterima di keluarga mereka, terus sekarang apa yang membuat kamu percaya diri bisa bersama Satya? And please, do not say that he promised to take care of you because your ex did the same."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Terlarang
RomantizmKalingga #1 Gianna Anastasya adalang sang bunga terlarang. Sang bunga indah nan menawan yang seharusnya hanya dipuja, dilihat dan didamba dalam diam. Sayangnya, terdorong oleh obsesi, Prasatya berubah dari seorang pengagum menjadi sang pemetik. Di...