Bukan rahasia lagi di kota Ford jika Jason Hall tidak memiliki kasih sayang pada Esme. Mana mungkin Jason akan repot-repot mengeluarkan uang untuknya?
Jika uang dari keluarga Andreas dihentikan, maka Esme Andreas mungkin perlu menyapu jalanan.
“Mungkin, aku akan lebih berani jika kalian menghentikan uang sakuku.” Dalam ekspresinya, kata itu bermakna ‘aku tidak peduli’ yang terpampang jelas.
Clara tertegun sesaat. Esme selalu takut padanya dan juga Layla, salah satu alasannya dia tidak mau kehilangan uang sakunya.
Sekarang, dia tidak peduli?
Apakah Jason Hall memberikannya uang?
Mustahil. Jason Hall membenci Esme. Ketika Esme terbaring di rumah sakit, Jason Hall tidak pernah mengunjunginya. Tidak sekalipun. Bahkan dia tidak merasakan kesedihan sedikit pun dan justru pergi ke Kakek Tua Hall untuk meminta persetujuannya menceraikan Esme.
Menilai dari semua fakta ini, Jason Hall dengan sangat bersikeras ingin wanita ini keluar dari hidupnya. Mengapa dia harus memberi uang belanja?
Kemudian, sebuah pikiran melintas di benak Clara, mungkin wanita gila di depannya ini bersedia untuk bercerai. Dan sebagai imbalannya, Jason Hall harus memberinya banyak uang sebagai kompensasi.
“Esme Andreas, akhirnya Tuan Muda Hall membuangmu!”
Saat Clara mengira Jason Hall sudah menceraikan Esme, dia melupakan rasa sakit yang membakar di pipinya. Wajahnya menunjukkan ekspresi bangga.
“Apa yang membuatmu merasa puas? Jika aku bercerai, apa kau pikir bisa mendapatkan Jason?”
Balasan Esme hanya menambah asumsi Esme tentang Jason menceraikan wanita itu. “Esme, tentu saja aku bangga pada Kakak Tertuaku.”
“Benar-benar bodoh. Bahkan jika krisis ekonomi, menjilat saja tidak akan bisa mendapatkan nilai tinggi.”
“Esme, kau berani mengatakan aku bodoh?” Sekali lagi Clara membentaknya.
“Ya, apa itu kurang jelas?" Esme mengatakannya dengan santai seolah ucapannya tadi seperti udara yang menguap.
“Kau!” Clara ingin memakinya, tapi tidak ada kata-kata yang bisa dikeluarkan.
Hari ini dia telah dimaki berkali-kali oleh Esme. Fakta ini hanya menambah kemarahan yang membakar dalam hatinya.
Telunjuknya mengarah tepat di depan wajah Esme. “Esme Andreas, kau sangat ingin mati!”
Ditinggalkan oleh Jason, uang saku yang akan dihentikan oleh keluarga Andreas, dan di atas semua itu, jangan lupakan reputasinya yang rusak. Dapat dipastikan dia tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan yang baik di kota Ford. Dia benar-benar tidak lebih baik dari pada orang mati!
Tidak, itu juga kurang tepat. Dia mungkin akan mengalami hal yang lebih buruk dari pada kematian!
Esme mendengus. Kematian telah menjadi sesuatu yang tidak dikhawatirkannya lagi.
“Emilia, kita pergi.” Esme tidak mau menghabiskan tenaganya yang sia-sia hanya untuk meladeni omong kosong Clara.
Baginya, wanita ini benar-benar bodoh dan dungu.
Namun, monitor LCD yang menempel di dinding belakang counter pembayaran berubah tayangan. Saat ini layar itu menunjukkan seorang pria dan wanita bersama.
Suara pemilik toko menarik perhatian pengunjung. “Itu Tuan Muda Hall.”
Melihat dua orang di layar, kemarahan Clara lenyap seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikejar Suami Jahat
Roman d'amourSebuah kalimat pertama yang diucapkan Esme Andreas begitu dia sadar adalah, "Mari bercerai, Jason." Esme Andreas telah kehilangan bayi dalam perutnya akibat kebencian Jason. Mendengar istrinya hamil, Jason menyuruhnya untuk melakukan aborsi. Tentu...